Sebuah danau yang sempat hilang ratusan tahun kembali lagi. Keajaiban tersebut memberi berkah tersendiri bagi para hewan.
Melansir Times of India, Kamis (8/2/2024), hamparan lahan gersang di lembah San Joaquin California, Amerika Serikat, awalnya menjadi rumah bagi Danau Tanare. Danau itu adalah sumber penting pasokan makanan negara tersebut.
Danau ini merupakan danau yang cukup besar dengan panjang lebih dari 100 mil atau sekitar 160,9 kilometer dan lebar 30 mil atau sekitar 48 kilometer. Menurut laporan, Danau Tulare menghilang pada akhir abad ke-19. Kini, danau tersebut kembali lagi setelah 130 tahun tiada.
Kembalinya danau ini tentunya menjadi kejutan bagi para ahli dan masyarakat. Salah satunya mantan peneliti postdoctoral di Northeastern University, Vivian Underhill, yang terkejut.
Ia menggambarkan bahwa Danau Tulare dulunya dipenuhi oleh lelehan salju yang berasal dari pegunungan Sierra Nevada. Danau ini tidak memiliki saluran air alami di dalam lembah, sehingga airnya terkumpul dan membentuk bentangan yang luas. Hal itu berbeda dengan lanskap pemandangan gersang seperti saat ini.
Hilangnya danau ini dimulai pada akhir 1850-an dan awal 1860-an sebagai bagian dari proses reklamasi California. Saat itu proses tersebut bertujuan mengubah lahan publik, yang seringkali secara historis dimiliki masyarakat adat dan menjadi lahan pertanian milik pribadi.
Proses ini melibatkan pengeringan lahan yang tergenang atau mengairi daerah gurun untuk menciptakan lahan pertanian yang subur, dan seiring berjalannya waktu menghilangkan danau dan saluran air di sini.
Kembalinya danau tersebut baru-baru ini diakibatkan oleh turunnya salju dan hujan. Dengan curah hujan yang mengalir ke cekungan tempat danau dan genangan air pun kembali terjadi. Disebutkan bahwa kembalinya danau ini memiliki implikasi yang kompleks bagi masyarakat adat, satwa liar, dan pekerja pertanian di Lembah San Joaquin, tempat danau ini.
Menariknya, kembalinya danau ini membawa berkah kepada berbagai spesies burung, termasuk pelikan, elang, dan burung air. Selain itu ada juga burung yang terancam punah seperti burung hantu penggali. Hal tersebut karena Danau Tulare dulunya adalah bagian penting dari jalur terbang pasifik untuk burung yang bermigrasi.
Di sisi lain, kembalinya danau ini membuat dampak juga terhadap hunian manusia di tengah lembah tersebut. Adapun ada beberapa kelompok berbeda yang tinggal di sana. Bagi kelompok adat Tachi Yokuts, kembalinya danau dimaknai sebagai pengalaman spiritual yang kuat. Sedangkan bagi pekerja pertanian, mereka mesti mempersiapkan langkah-langkah pencegahan banjir.
Namun begitu, ada juga upaya pengeringan danau itu kembali. Namun, Vivian menyebut bahwa ada potensi ekonomi jika membiarkan danau tersebut tetap ada. Ia juga mendorong perlunya perspektif yang lebih luas, mengingat danau tersebut juga cukup bersejarah,
Ia menyebut bahwa kejadian yang terjadi baru-baru ini bukan sekadar banjir, melainkan kembalinya danau, yang menunjukkan adanya pergeseran kondisi alami lanskap.
Karena perubahan iklim menyebabkan peningkatan frekuensi kejadian seperti itu, memahami dan beradaptasi dengan koeksistensi Danau Tulare akan menghasilkan manfaat ekonomi dan kelestarian lingkungan bagi negara bagian California.
Simak Video "Video: Rekaman CCTV saat Gempa M 5,2 Guncang California AS"
(wkn/wkn)