Sisi Gelap Dubai: Pekerja Seks Ilegal
Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sisi Gelap Dubai: Pekerja Seks Ilegal

bonauli - detikTravel
Sabtu, 20 Sep 2025 19:14 WIB
Dubai
Dubai (Istimewa)
Dubai -

Kota metropolitan dengan gemerlap hutan betonnya menjadikan Dubai sebagai destinasi global populer. Jarang diekspos, inilah sisi gelap Dubai.

Siapa yang tak tahu Dubai di Uni Emirates Arab? Burj Khalifa sebagai ikon pariwisata telah mendunia. Kemewahan dan kehidupan malamnya menjadi salah satu penarik turis dunia.

Namun, Dubai memiliki sisi gelap yang telah lama menjadi perbincangan warganet di media sosial. Beberapa waktu lalu, platformm X gempar dengan rahasia gelap Dubai dan wanita-wanitanya, di mana pria-pria lokal memiliki fetish memuakkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

BBC Eye melakukan investigasi mendalam dengan melakukan wawancara kepada seorang wanita warga negara Uganda, bernama Lexi. Ia adalah korban perdagangan manusia dari Afrika.

[Gambas:Instagram]

Lexy bercerita soal Black Monkeys, sebuah sebutan bagi wanita Afrika yang dibayar sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK). Lexi berkata, bahwa pria-pria Dubai senang menyewa PSK Afrika dan meminta mereka melakukan hal yang tidak biasa.

"Saya ingat seorang klien, mau membayar 15.000 EAD (Rp 67 juta) jika saya mau diperkosa ramai-ramai, wajah dikencingi, dipukuli dan ditambah 5.000 EAD (Rp 22 juta) jika mau memakan kotoran mereka sambil divideokan," kata Lexi.

Permintaan seperti itu bukan hal yang baru di sana. Ia bahkan menelepon polisi untuk meminta tolong, namun ditolak.

"Saya pernah meminta tolong kepada polisi, mereka berkata 'Kalian orang Afrika selalu bikin masalah. Kami tidak ingin ikut campur'," kata ujar Lexi memperagakan gaya bicara si polisi.

Selain Lexi, ada seorang blogger Afrika bernama Sheryl yang juga dipaksa menjadi PSK. Ia tinggal di sebuah bangunan yang berisi orang-orang Afrika. Satu kamar bisa diisi sampai 12 orang, mereka adalah imigran Afrika yang hidup dalam lingkaran kemiskinan di Dubai.

Sembari membawa jurnalis BBC berkeliling di bangunan itu, Sheryl menjelaskan bahwa mereka berada jauh di bawah garis kemiskinan, sangat berbeda dari citra Dubai yang gemerlap.

Kamar sempit, tembok dapur yang menganga menjadi saksi gelapnya sisi lain Dubai.

"Bahkan di Uganda saja, orang yang miskin tidak hidup seperti ini," ucapnya.




(bnl/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads