Sukses Bikin Replika Eiffel Tertinggi Pakai Korek, tapi Gagal Pecahkan Rekor

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sukses Bikin Replika Eiffel Tertinggi Pakai Korek, tapi Gagal Pecahkan Rekor

Weka Kanaka - detikTravel
Kamis, 08 Feb 2024 17:01 WIB
Replika Menara Eiffel dari korek tertinggi.
Replika Menara Eiffel tertinggi dari korek. (Instagram.com/toureiffelallumettes/)
Paris -

Richard Plaud berhasil membuat replika menara Eiffel tertinggi dari batang korek api. Namun sayang, usahanya gagal masuk ke Guinness Book of World Record.

Melansir NBC, Kamis (8/2/2024), padahal, usaha yang dilakukan Richard tak main-main, ia menghabiskan delapan tahun terakhir menyusun korek api tersebut. Ia membutuhkan 706,900 batang korek api untuk membuat replika Menara Eiffel setinggi 23,6 kaki atau sekitar 7,19 meter.

Karyanya tersebut jauh lebih tinggi dari rekor sebelumnya yang setinggi 21,4 kaki atau sekitar 6,5 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati telah berhasil melewati rekor sebelumnya, minggu lalu Guinness Book of World Record memiliki kabar buruk baginya. Karyanya disebut tak masuk daftar rekor karena jenis korek api yang salah. Adapun dalam peraturan karya dengan korek api diharuskan menggunakan korek api yang tersedia secara komersial.

"Para juri Guinness Book telah memberikan keputusan mereka, tanpa benar-benar melihat menara saya secara langsung," tulisnya di Facebook.

ADVERTISEMENT

Richard, yang merupakan pekerja dewan untuk otoritas lokal, mengatakan bahwa Guinness memberi tahu kepadanya bahwa korek api tersebut harus tersedia secara komersial dan tidak boleh dipotong, dibongkar, atau diubah hingga tidak dapat dikenali lagi.

"Karena batang korek api tersebut tidak tersedia secara komersial, dan tidak dikenali sebagai batang korek api, maka upaya tersebut telah didiskualifikasi," demikian keputusan Guinness mengenai masalah ini, kata Richard.

Hal itu membuatnya sangat kecewa, terlebih ia menghabiskan waktu bertahun-tahun merangkai replika eiffel tersebut.

"Kekecewaan besar, kekecewaan dan ketidakpahaman. (Mereka) mengatakan kepada saya bahwa 706,900 batang yang tertancap satu per satu bukanlah korek api !!?? Dan mereka terlalu terpotong hingga tidak dapat dikenali!!??," curhatnya.

"Jelas, orang Inggris benar-benar berbeda......," ketusnya. "Jangan menyinggung perasaan orang Inggris," sambungnya.

Adapun Richard awalnya menggunakan korek api dari supermarket dan melepaskan kepala korek secara manual. Hingga akhirnya ia membuat kesepakatan dengan produsen untuk menjual kotak korek api tanpa kepala seberat 14,9 kilogram.

Meskipun korek ini membuatnya lebih nyaman, tetapi korek yang tidak dapat dibeli oleh pelanggan biasa di toko-toko ini tampaknya telah membunuh mimpinya masuk rekor dunia. Meskipun Richard mengatakan bahwa faktur pertandingan, serta bukti dari pengamat independen akan membuktikan bahwa upaya rekornya sesuai dengan aturan.

Namun begitu, kesempatan bagi Richard mungkin masih ada. Itu karena Guinness telah mengatakan bahwa mereka mungkin telah berat sebelah dalam menilai upaya rekor ini dan akan meninjaunya kembali.

"Sudah menjadi tugas tim manajemen rekor kami untuk teliti dan cermat dalam meninjau bukti-bukti untuk memastikan bahwa semua orang yang ingin mendapatkan gelar Guinness World Records memiliki kesempatan yang sama, namun sepertinya kami mungkin sedikit berlebihan dalam menilai aplikasi ini," ujar direktur layanan rekor pusat Guinness, Mark McKinley, pada Rabu (7/2/2024).

"Kami akan melakukan kontak lagi dengan pemegang rekor serta meninjau peraturan untuk rekor serupa sebagai prioritas, untuk melihat apa yang bisa dilakukan," sambungnya.

Rekor sebelumnya dipegang oleh Toufic Daher, dari Lebanon, yang membuat menara Eiffel setinggi 21,4 kaki pada tahun 2009 dengan menggunakan 6 juta batang korek api.

Sedangkan Richard, memulai hal itu dari ruang tamunya pada bulan Desember 2015 dan menyelesaikannya pada 27 Desember tahun lalu, yaitu pada peringatan 100 tahun meninggalnya Gustave Eiffel, insinyur sipil Prancis yang terkenal dengan menara di Paris yang menggunakan namanya.

"Memiliki rekor dunia adalah impian saya sejak kecil. Saya selalu memikirkan hal itu," kata Richard kepada Le Parisien.




(wkn/wsw)

Hide Ads