Islandia akhirnya bernapas lega karena letusan gunung apinya telah berakhir. Kini yang tinggal adalah kerusakan parah di mana-mana.
Dilansir dari Reuters pada Sabtu (10/2) letusan gunung api dimulai pada Kamis. Gunung api memuntahkan lava oranye setinggi 80meter dari retakan bumi sepanjang 3 km.
Namun pada hari Jumat, rekaman drone tidak menunjukkan tanda-tanda aktivitas di lokasi tersebut, yakni semenanjung Reykjanes, sebelah selatan ibu kota Reykjavik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini menunjukkan letusan sudah berakhir. Getaran vulkanik tidak lagi terdeteksi oleh sensor seismik," kata Kantor Meteorologi Islandia (IMO).
Sekitar 15 juta meter kubik batuan cair mengalir dari tanah dalam tujuh jam pertama setelah letusan. Menurut IMO, letusan itu merupakan aktivitas ketiga sejak bulan Desember.
Akhir tahun lalu, spa panas bumi Blue Lagoon jadi salah satu obyek wisata yang ditutup. Meski kolam air panas itu tidak mengalami kerusakan, namun lahar keluar menutupi jalan akses utama.
Sebelum berakhir, lahar dari letusan terakhir menghantam pipa air panas yang digunakan untuk memasok air panas bumi. Ini membuat situasi buruk untuk warga.
"Situasinya sangat buruk jika daerah ini tidak mmeiliki air panas, namun ada listrik dan air minum," kata Perdana Menteri Katrin Jakobsdorttir.
Air panas menjadi salah satu elemen penting bagi kelangsungan hidup warga di tengah musim dingin. Saat ini, suhu di Islandia mencapai -8 derajat Celsicus.
Sekitar 20 orang telah bekerja semalaman untuk memulihkan air panas melalui pipa darurat yang sekarang sedang dibangun. Namun pekerjaan ditunda hingga tengah malam.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum