Pariwisata di China telah kembali hidup setelah pandemi Covid-19. Bahkan, di tahun baru Imlek kali ini, jumlah perjalanan wisatawan nyaris 200 juta.
Tahun baru Imlek di tahun ini disambut kemeriahan sektor wisata. Melansir Travel and Tour World, Senin (12/2/2024), pada malam Tahun Baru Imlek, lalu lintas penumpang domestik melonjak 26,7 persen dari tahun sebelumnya. Totalnya, ada 195,24 juta perjalanan yang tercatat di berbagai moda transportasi.
Mayoritas perjalanan dilakukan melalui jalan darat, dengan lebih dari 184 juta perjalanan. Selain itu, perjalanan dengan kereta api dan udara mengalami peningkatan yang substansial dan menunjukkan pemulihan yang kuat dalam permintaan wisata..
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ctrip, perusahaan perjalanan terkemuka di China melaporkan adanya peningkatan permintaan transportasi yang luar biasa. Bahkan disebut pemesanan tiket saat ini melampaui tingkat sebelum pandemi. Ini mengindikasikan kebangkitan dalam pariwisata.
Dikabarkan bahwa pelancong dari wilayah utara yang lebih dingin memilih daerah selatan yang lebih hangat seperti provinsi Hainan, Guangdong, dan Yunnan Sebaliknya, orang-orang dari selatan mencari suasana musim dingin di utara seperti di Harbin, Provinsi Heilongjiang, yang terkenal dengan festival esnya. Kunjungan di sini juga dikabarkan naik hingga 40 persen.
Pemulihan industri wisata juga disoroti dari peningkatan signifikan dalam pemesanan atraksi, tiket tamasya, serta akomodasi yang unik. Permintaan akan akomodasi yang ramah hewan peliharaan dan kamar hotel dengan pemandian air panas pribadi juga meningkat. Hal ini menunjukkan pergeseran ke arah pengalaman perjalanan yang lebih personal dan nyaman.
Baca juga: Maaf India, Tanpamu Maldives Baik-baik Saja |
Namun demikian, harga tiket penerbangan domestik di China mengalami kenaikan. Ini mengindikasikan permintaan yang kuat di sektor penerbangan.
Selain itu, secara internasional wisatawan China menunjukkan minat yang tinggi terhadap negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura. Pemesanan wisata untuk tujuan negara-negara itu disebut meningkat lebih tinggi dari periode sebelum pandemi.
Selain itu, dalam pantauan detikTravel di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Desember lalu, terlihat wisatawan asing didominasi oleh wisatawan asal China.
Melihat data ini, menunjukkan prospek positif bagi industri wisata baik untuk China ataupun Indonesia yang berpotensi dapat menggaet turis asal Negeri Tirai Bambu.
(wkn/wkn)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit