Nahas menimpa Dimas Firdaus (22) saat liburan ke Pangandaran. Dia tewas tenggelam setelah berenang di zona terlarang.
Warga Banjarsari, Kabupaten Ciamis itu tewas tenggelam di perairan Pantai Pangandaran pada Senin (12/2/2024) sore. Dia dilaporkan hilang saat berenang menjelang waktu Maghrib di pantai tersebut.
Dimas yang merupakan seorang pengamen jalanan, datang liburan ke pantai Pangandaran bersama dua orang temannya. Ia mencoba berenang ke tepi pantai tersebut pada pukul 17.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, hingga pukul 18.30 temannya tidak melihat Dimas kembali ke daratan. Dimas diketahui berenang di pos 5 pantai Pangandaran. Lokasi tersebut merupakan zona terlarang untuk berenang bagi wisatawan.
Kasat Polairud Polres Pangandaran AKP Sugianto membenarkan kejadian itu. Ia mengatakan, korban atas nama Dimas dinyatakan tenggelam setelah sempat menghilang selama beberapa jam.
"Dia itu pengamen asal Ciamis. Hilang selama hampir 2 jam setengah," kata Sugianto saat dikonfirmasi, Selasa (13/2/2024).
Menurutnya, Dimas ditemukan terkapar di tepi Pantai Pangandaran dengan posisi tengkurap.
"Dia ditemukan tengkurap di posisi awal dia berenang di pos 5 sekitar pukul 19.45 WIB," katanya.
Ia mengatakan tim SAR belum sempat melakukan pencarian karena baru menerima laporan setelah dinyatakan ketemu.
"Jadi informasi dari rekannya, dia sempat hilang dulu, baru diduga terseret ombak ke tepi pantai dalam kondisi meninggal dunia," katanya.
Korban kemudian dibawa ke RSUD Pandega Pangandaran untuk dijemput oleh pihak keluarga.
"Korban sudah dibawa ke rumah duka di Ciamis untuk dikebumikan," katanya.
Ia menghimbau untuk para wisatawan maupun pengunjung, jangan sekali-kali mencoba berenang di luar jam operasional, apalagi di antara pos 4-5.
"Karena di antara pos 4-5 merupakan area terlarang untuk berenang," ucapnya.
------
Artikel ini telah naik di detikJabar.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan