Dewan transportasi AS telah merilis laporan awal terkait kebakaran mesin pada Atlas Air Boeing 747 di udara Miami. Mereka mengatakan bahwa ada sumbat yang longgar.
Menyitir Airlive, Jumat (16/2/2024), pesawat Atlas Air Boeing 747 tujuan San Juan mengalami masalah mesin dan terlihat kobaran api setelah lepas landas dari Bandara Internasional Miami.
Penerbangan Atlas Air 3885, Boeing 747-87UF mengalami kebakaran mesin dalam pesawat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Miami (MIA), Miami, Florida.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awak pesawat melaporkan bahwa, setelah lepas landas dan ketika melewati ketinggian sekitar 3.000 kaki di atas permukaan laut, mereka menerima "OVHT ENG 2" yang diikuti dengan pesan peringatan "FIRE ENG 2" pada layar sistem penunjuk mesin dan peringatan awak pesawat (EICAS).
Secara bersamaan, lampu peringatan kebakaran menyala, dan bel tanda bahaya berbunyi. Kapten menyatakan keadaan darurat kepada kontrol lalu lintas udara (ATC) dan penerbangan tersebut diizinkan kembali ke MIA melalui vektor radar untuk pendaratan di landasan pacu 9.
Daftar periksa non-normal elektronik (NNC) telah selesai, dan mesin nomor 2 dimatikan oleh awak pesawat. Satu botol pemadam kebakaran dikeluarkan, dan lampu peringatan kebakaran kemudian dipadamkan.
Setelah pendaratan yang lancar, pesawat disambut oleh petugas pemadam kebakaran dan pesawat diizinkan untuk meluncur dengan kekuatannya sendiri ke tempat parkir.
Pemeriksaan pasca insiden terhadap mesin General Electric (GE) GEnx-2B67 menunjukkan adanya pembakaran pada dinding bagian dalam saluran kipas pembalik. Casing mesin masih utuh dan tidak ada bukti kegagalan mesin yang tidak terisi.
Steker borescope port M borescope nozzle (CDN) combustor diffuser nozzle (CDN) tidak terpasang dengan baik di dalam casing dan ditemukan longgar di dalam engine cowling.
Temuan tersebut berpotensi menjadi pemicu signifikan karena catatan menunjukkan bahwa vendor pihak ketiga melakukan pemeriksaan nozzle borescope empat hari sebelumnya, yaitu pada tanggal 14 Januari, yang mengharuskan pencopotan sumbat borescope.
Teknisi yang melakukan pekerjaan tersebut dan seorang inspektur memberi paraf pada kartu kerja yang menunjukkan bahwa tugas tersebut telah diselesaikan sesuai dengan instruksi dalam manual pemeliharaan.
Tinjauan awal terhadap quick access recorder (QAR), flight data recorder (FDR), dan continuous engine operating data (CEOD) tidak menunjukkan adanya bukti kegagalan mesin atau lonjakan/stall.
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!