Sebanyak 292 turis Taiwan terdampar di Pulau Phu Quoc. Tak ada bus yang menjemput, di bandara mereka planga-plongo.
Dilansir Vietnam Express pada Jumat (16/2), turis-turis ini awalnya memesan perjalanan ke Phu Quoc, Vietnam selama 4 hari lewat agen Taiwan We Love Tour. Mereka memesan tur pada 12 September 2023, untuk perjalanan di Hari Raya Imlek.
Agen Taiwan We Love Tour kemudian memesan operator tur lokal, Winner Internasional. Setelah menerima deposit sebesar TWD 700.000 atau sekitar Rp 348 Jutaan pada tanggal 18 Januari, agen tur Winner Internasional tiba-tiba mengirimkan penawaran harga lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kedua agen itu tidak mencapai kesepakatan soal harga. Malahan, agen lokal Vietnam meminta pemberhentian kerja sama pada tanggal 31 Januari tanpa pengembalian deposit.
Agen perjalanan Taiwan akhirnya tetap mengirimkan turis pada tanggal 9 Februari tanpa pemberitahuan lebih lanjut ke agen lokal. Agen lokal tidak ada di sana dan turis terdampar di bandara.
Mereka berkerumun mencoba mencari kepastian. Mereka mencoba menghubungi agen Taiwan untuk meminta pertanggungjawaban.
Sayangnya, agen perjalanan lokal itu malah ngelunjak. Mereka meminta pembayaran tambahan sebesar USD 720 atau sekitar Rp 11,2 juta per orang.
Setelah diaudiensi pada seluruh rombongan, mereka diminta untuk menyimpan invoice sebagai bukti untuk dibawa ke Taiwan. Tapi hanya 90 orang yang setuju untuk membayar.
Kasus ini sampai ke pejabat, agen tur lokal Vietnam diminta untuk betanggung jawab dan menjemput turis-turis itu. Akhirnya, 18 bus dikirim berserta pemandu berbahasa mandarin. Hotel pun baru dipesan saat itu juga.
Departemen Pariwisata Kien Giang mengatakan bahwa agen tur Winner telah melanggaar peraturan ketika menyediakan layanan perjalanan, karena masih menyimpan deposit, melayani rombongan, dan memungut biaa layanan meskipun kontrak telaah diputuskan sepihak.
"Kami akan terus mengumpulkan informasi dan bukti untuk mengklarifikasi masalah terkait tanggung jawab kedua perusahaan, yang menyebabkan hilangnya hak wisatawan dan mempengaruhi citra pariwisata Phu Quoc dan Vietnam," ucap Bui Quoc Thai.
Sampai pulang, turis pun masih dibuat galau dengan tidak adanya tiket pesawat. Kasihan dengan keadaan mereka. Maskapai Bamboo Airways kemudian membawa turis itu pulang dengan tiket yang masih dalam status ngutang.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan