Ribut Toko Ski di Swiss Tolak Pelanggan Yahudi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ribut Toko Ski di Swiss Tolak Pelanggan Yahudi

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Minggu, 18 Feb 2024 08:07 WIB
Salah satu resor ski terbaik di Chili masih ditutup akibat penguncian pandemi COVID-19. Warga akhirnya harus melewatkan musim dingin terbaik untuk olahraga ski.
Ilustrasi resor ski (Foto: Getty Images/Marcelo Hernandez)
Jakarta -

Toko persewaan alat ski di Swiss telah menolak pelanggan dari kaum Yahudi. Papan larangan telah dipasang untuk orang-orang itu.

Menyitir BBC, Minggu (18/2/2024), polisi Swiss telah membuka penyelidikan atas pengumuman itu. Toko ini terletak di kawasan resor terkenal Davos dan kini telah menarik kembali keputusannya.

Toko tersebut telah mencopot papan-papan pengumuman yang diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani, yang menginformasikan kepada para pelanggan tentang larangan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun banyak yang berpendapat bahwa kasus ini merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum Swiss yang melarang diskriminasi dan hasutan kebencian rasial atau agama.

Federasi Komunitas Yahudi Swiss telah meluncurkan tindakan hukumnya sendiri, mengutuk tanda-tanda tersebut sebagai tindakan diskriminatif.

ADVERTISEMENT

Poster-poster di etalase toko olahraga menginformasikan kepada para pelanggan bahwa, karena adanya beberapa insiden, termasuk pencurian, "kami tidak lagi menyewakan peralatan olahraga kepada saudara-saudara Yahudi kami".

Toko yang dimaksud mengataka bahwa peralatan sering kali tidak dikembalikan, dan stafnya tidak lagi ingin "repot" menjelajahi sisi gunung untuk mencari kereta luncur yang ditinggalkan.

Namun, hanya 24 jam dipasang, poster-poster tersebut diturunkan setelah badai protes. Wali Kota Davos, Philipp Wilhelm, mengatakan kepada media Swiss: "Segala bentuk antisemitisme, rasisme dan diskriminasi harus dikutuk. Hal ini tidak pantas terjadi di Davos."

Manajer toko tersebut telah meminta maaf, dan mengakui bahwa poster tersebut "salah dalam pemilihan kata". Pelanggan Yahudi disambut dengan baik, katanya, dengan segera.

Namun, kelompok-kelompok anti-rasisme Swiss menyatakan bahwa menyasar seluruh kelompok ras, agama, atau etnis karena perilaku buruk yang diduga dilakukan oleh beberapa orang adalah hal yang lebih serius dari sekadar kata-kata yang tidak sopan.

Bahkan hal tersebut merupakan tanda klasik rasisme dan diskriminasi. Menurut mereka, cara yang lebih baik untuk mencegah pencurian dan kerusakan adalah dengan meminta tanda pengenal dan kartu kredit dari para pelanggan.

Ini juga bukan pertama kalinya Davos, yang merupakan tempat penyelenggaraan Forum Ekonomi Dunia tahunan, mengalami kesulitan dengan para pengunjung Yahudi.

Resor ini telah menjadi populer di kalangan komunitas Yahudi Ortodoks Israel, yang jumlahnya terus meningkat, dan kepala dewan pariwisata mengatakan bahwa ada beberapa kasus di mana para tamu bersikap tidak sopan terhadap tuan rumah.




(msl/ddn)

Hide Ads