Saat Ekskavasi Candi di Blitar Terkendala Masalah Sengketa Lahan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Saat Ekskavasi Candi di Blitar Terkendala Masalah Sengketa Lahan

Fima Purwanti - detikTravel
Selasa, 20 Feb 2024 15:05 WIB
ekskavasi Candi Gedog Blitar
Foto: Proses ekskavasi candi Gedog di Blitar (Fima Purwanti/detikcom)
Blitar -

Pemkot Blitar terpaksa menunda proses ekskavasi lanjutan di area Candi Gedog. Penundaan itu disebabkan karena masalah sengketa lahan yang belum tuntas.

Kepala Disbudpar Kota Blitar, Eddy Wasono mengatakan, rencana ekskavasi Candi Gedog harusnya dilakukan minggu ini. Namun, proses sewa-menyewa lahan dengan sang pemilik masih belum selesai karena belum ada kesepakatan soal harga sewa.

"Rencananya memang saat ini untuk lanjutan ekskavasi Candi Gedog, tapi belum jadi. Karena masih belum clear, belum sepakat (harga) sewa lahannya," kata Edi, Senin (19/2/2024) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Edi, sewa lahan itu melibatkan dua pemilik sawah yang berada di kawasan Candi Gedog. Hingga saat ini, Disbudpar masih mengupayakan proses sewa lahan dapat selesai secepatnya, sehingga proses ekskavasi lanjutan candi Gedog bisa segera dilakukan.

"Ada 2 lahan, yang jelas masih kami upayakan (agar sepakat) jadi bisa segera dilakukan ekskavasi lanjutan," terangnya.

ADVERTISEMENT

Pemkot Blitar telah menyediakan anggaran lebih dari Rp 100 juta untuk ekskavasi lanjutan itu. Ekskavasi tersebut akan difokuskan pada bagian barat Candi Gedog, termasuk bagian struktur petirtaan dan sebagiannya.

"Kami sudah koordinasi dengan tim BPK (Balai Pelestarian Kebudayaan) Jatim, kalau proses sewa lahan ini selesai bisa langsung dilanjutkan (ekskavasi)," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Tim Arkeolog Badan Balai Pelestarian Kebudayaan (Bepelbud) Wilayah XI kembali menemukan struktur bangunan di situs Candi Gedog Blitar. Ada struktur bangunan yang diduga sebuah petirtaan atau pemandian.

Ekskavasi Candi Gedog di Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar sudah mencapai tahap yang kelima. Kali ini, ekskavasi dilakukan menggunakan anggaran dari Balai Pelestarian Kebudayaan (Bepelbud) Wilayah XI sebesar Rp 130 juta.

"Hari ini kami terakhir ekskavasi, ada beberapa temuan yang kami tampakkan. Ada sekitar tiga struktur bangunan baru, salah satunya bangunan petirtaan," ujar Arkeolog Bapelbud Wilayah XI Nugroho Harjo Lukito, Sabtu (24/6/2023) silam.


------

Artikel ini telah naik di detikJatim.




(wsw/wsw)

Hide Ads