Benda-benda langka dan belum pernah dilihat sebelumnya dari kapal karam Titanic telah dipamerkan. Kegiatan itu pun menimbulkan kesan menarik dan tragis.
Menyitir BBC, Rabu (21/2/2024), pameran Titanic di Bristol mencakup pajangan lembaran musik yang dimainkan oleh grup musik saat kapal tenggelam dan klakson kabut yang digunakan selama penyelamatan.
Pameran ini dikurator oleh White Star Heritage. Mereka berspesialisasi dalam mengumpulkan dan melestarikan artefak kapal Titanic dan White Star Line.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Benda-benda tersebut merupakan bagian dari budaya dan warisan kami," kata Direktur Tom Rudderham.
RMS Titanic, yang dioperasikan oleh White Star Line, tenggelam pada bulan April 1912 setelah menabrak gunung es dalam pelayaran perdananya dari Southampton ke New York. Lebih dari 1.500 orang tewas.
"Lembaran musik tersebut adalah milik Wallis Hartley yang merupakan pemimpin band di kapal tersebut. Jasadnya ditemukan sehari setelah kapal tenggelam dan terikat padanya adalah tas kerjanya, biola, dan segala macam barang lainnya," katanya.
![]() |
"Yang cukup menarik, biola tersebut terjual dalam lelang seharga 1 juta pound sterling dan partiturnya ditemukan di dalam tasnya, diapit oleh sebuah tas kulit. Banyak barang yang belum pernah dilihat sebelumnya," kata dia.
Artefak lain yang dipamerkan termasuk fragmen kursi geladak yang terlempar ke laut, dikumpulkan oleh kapal penyelamat dan kemudian disimpan di sebuah gudang di Kanada.
Namun, kota ini "hancur berkeping-keping" pada tahun 1916 setelah dua kapal bertabrakan di pelabuhan terdekat dan meledak dalam apa yang disebut sebagai "ledakan terbesar yang pernah terjadi hingga Perang Dunia Kedua".
"Mereka adalah artefak tak ternilai yang menceritakan sebuah kisah penting. Ini adalah kisah yang beresonansi dengan banyak orang dan juga merupakan titik balik dalam sejarah," kata Rudderham.
"Saat itu adalah akhir dari era Edwardian dan ada sistem kelas yang tidak ada lagi sekarang," dia menambahkan.
"Itu adalah kisah tentang begitu banyak kebetulan, begitu banyak kesialan, memiliki orang-orang terkaya di atas kapal, pencipta kapal, pelayaran perdana, semuanya menyatu dalam kisah luar biasa yang sangat menarik tetapi juga sangat tragis," ujar dia.
Kapal ikonik ini tenggelam dalam hitungan jam dan kini berada di kedalaman 3.800 meter di Samudra Atlantik. Kapal ini menjadi salah satu kapal karam paling terkenal dalam sejarah yang kisahnya diangkat menjadi sebuah film pemenang Oscar.
Pameran di Paintworks Event Space di Bristol dibuka pada tanggal 10 Februari dan berlangsung hingga 25 Februari.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda