Traveler yang akan berlibur ke Malaysia harus menyiapkan kocek lebih dalam. Negeri Jiran berencana menaikkan tarif hotel sampai 30 persen!
Dilansir dari Vietnam Express pada Kamis (29/2/2024), Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim memutuskan untuk menaikkan tingkat penjualan layanan dari 6-8 persen. Kebijakan itu berlaku mulai 1 Maret.
Dampaknya, tarif kamar hotel bisa naik 10-30 persen. kebijakan itu pun menuai pro dan kontra.
Presiden Asosiasi Hotel Malaysia Datin Christina Toh mengatakan bahwa kenaikan tarif itu tak akan mempengaruhi sektor pariwisata. Sebab, ada faktor lain yang bikin kebijakan itu berefek domino, yakni nilai tukar mata uang Malaysia yang masih rendah di kawasan Asia Tenggara.
Prediksi serupa disampaikan oleh Presiden Federasi Pariwisata Malaysia Datuk Tan Kok Liang. Ia mengatakan bahwa saat ini mata uang Malaysia berada di titik terendah dan kebijakan bebas visa mampu menarik wisatawan asing.
Justru, wisatawan domestiklah yang akan kena rugi. Karena kenaikan ini hanya berdasarkan pada nilai tukar uang dolar Amerika Serikat.
"Semoga operator hotel akan mempertimbangkan harga alternatif untuk mengejar wisatawan domestik," kata dia.
Tahun lalu, Malaysia membebaskan visa bagi turis India dan China. Strategi itu ampuh untuk mengejar Thailand dalam persaingan pariwisata regional. Meski begitu, negara pertama yang menyumbang turis terbanyak adalah Singapura, sementara Indonesia berada di peringkat kedua.
Mencatat kedatangan hampir 29 juta turis, Malaysia keluar sebagai pemenang destinasi paling populer di ASEAN. Peringkat itu sebelumnya dianugerahkan pada Thailand.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan