Malaysia menjadi negara terfavorit wisatawan asing di ASEAN pada 2023 dengan mengklaim keunggulan imigrasi. Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI Silmy Karim merespons.
Silmy menyebut pelayanan imigrasi Indonesia sudah ditingkatkan setelah pandemi Covid-19 reda. Selain itu, juga ada sejumlah kebijakan baru untuk menggaet wisatawan.
"Apakah Malaysia memiliki pelayanan yang kita punya? Pertama, Golden Visa, kemudian yang kedua visa satu, dua, dan lima tahun, lantas autogate uang cepat dan terbaru, juga yang keempat sistem online yang mudah dan cepat," kata Silmy dalam perbincangan dengan detikTravel, Kamis (29/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bandingkan pelayanan online kita dengan Malaysia. Kita punya evisa.migrasi.go.id. Layanan visa secara online itu bisa digunakan untuk visa baru atau pun perpanjangan. Autogate juga membuat mempercepat pemeriksaan di bandara," Silmy menegaskan.
Silmy menyebut bisa jadi ada faktor lain yang bikin pariwisata Indonesia tertinggal dari Malaysia, Thailand, Singapura, dan Vietnam. Dia mencontohkan insiden turis-turis asing menggeret koper di jalan tol untuk buru0buru menuju bandara karena terjebak macet parah.
"Infrastruktur pariwisata bagaimana? Penerbangan bagaimana? Kondisi bandara kita bagaimana," kata Silmy.
"Pada Desember lalu, kita lihat turis di Bali sudah over. Turis sampai turun di jalan tol karena macet nggak bisa ke bandara, sampai-sampai banyak yang ketinggalan pesawat," dia menambahkan.
kendati jumlah kunjungan turis asing ke RI pada 2023 kalah dari Vietnam, Silmy mengapresiasi kerja Kementerian Pariwisata dan EkonomI Kreatif (kemenparekraf). Jumlah wisatawan mancanegara pada 2023 naik dibandingkan pada 2022.
"Justru yang perlu disampaikan adalah kenaikan jumlah turis asing ke Indonesia pada 2023. Kita berfokus saja dengan good quality travelers, nggak mau traveler abal-abal," ujar Silmy.
Merujuk data yang dirilis Kementerian Pariwisata, Seni, dan Budaya Malaysia, Indonesia berada di urutan kelima ASEAN jumlah kunjungan turis asing pada 2023. Peringkat itu didapatkan dengan jumlah wisatawan mancanegara sebanyak 11,7 juta. Sementara itu, Vietnam yang pada 2022 ada di peringkat kelima, naik satu peringkat menggeser Indonesia, dengan jumlah kunjungan turis asing 12,6 juta.
Malaysia yang menjadi juara menyambut hampir 29 juta wisatawan asing. Thailand didatangi 28 juta turis asing sedangkan Singapura menjadi tujuan wisata 14 juta wisatawan asing.
Direktur Departemen Promosi Pariwisata Malaysia di Vietnam Nor Hayati Zainuddin mengungkapkan salah satu faktor yang membuat Malaysia menarik adalah kemudahan proses imigrasi. Departemen Imigrasi Malaysia memperkenalkan kartu kedatangan digital yang dapat diisi secara online pada tiga hari sebelum memasuki Malaysia. Dengan aplikasi itu bisa mempercepat proses imigrasi dan mengurangi antrean di bandara.
Selain itu, Malaysia juga memberikan kelonggaran visa bagi wisatawan dari India dan China, yang merupakan dua pasar besar pariwisata Asia Tenggara. Wisatawan dari kedua negara tersebut dapat mengunjungi Malaysia tanpa visa selama 30 hari.
Langkah lain yang diambil oleh pemerintah Malaysia adalah melipatgandakan durasi tinggal bebas visa bagi pemegang paspor Hong Kong menjadi 90 hari. Itu sebagai langkah resiprositas atau saling menguntungkan dan kerja sama antara kedua negara.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol