Kisah Edelweiss, Bunga Abadi yang Terancam Punah

Albert Benjamin Febrian Purba - detikTravel
Minggu, 03 Mar 2024 05:05 WIB
Foto: Bunga edelweiss (Gema Bayu Samudra/d'Traveler)
Surabaya -

Edelweiss disebut bunga abadi karena bisa mekar sampai 10 tahun. Namun sebutan itu malah mengancam keabadiannya, karena membuat orang ingin memetik dia.

Edelweiss merupakan nama bunga endemik yang memiliki nama latin Anaphalis javanica. Bunga ini banyak ditemukan di daerah pegunungan.

Sejarah Bunga Edelweiss

Edelweiss Jawa pertama kali ditemukan di lereng Gunung Gede, Jawa Barat, oleh ilmuwan Jerman bernama Caspar Georg Carl Reindwardt. Penelitian lebih lanjut tentang bunga ini dilakukan oleh Carl Heinrich Schultz pada tahun 1819.

Secara harfiah, kata Edelweiss berasal dari Bahasa Jerman yang merupakan gabungan kata 'edel' berarti mulia dan 'weiss' berarti putih.

Edelweiss umumnya memiliki tinggi tak lebih dari 1 meter. Namun, dalam situasi tertentu, tanaman ini juga dapat mencapai hingga 8 meter, dengan batang yang seukuran kaki manusia.

Bunga abadi ini memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di atas tanah yang tidak subur, sekaligus menjadi tumbuhan pionir di tanah vulkanik yang masih muda di daerah pegunungan.

Bunga ini mekar antara bulan April hingga September. Bunga Edelweiss umumnya muncul di ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) atau lebih tinggi, tergantung pada kondisi suhu dan kelembapan udara.

Edelweiss dianggap sebagai tanaman langka karena bunga yang dapat tumbuh di wilayah pegunungan sangat jarang.

Kenapa Edelweiss Disebut Bunga Abadi?

Bunga Edelweiss dikenal dengan sebutan Bunga Abadi. Bukan tanpa alasan, Edelweiss disebut sebagai bunga abadi karena hidupnya yang sangat lama.

Keabadian tersebut diperoleh Edelweiss berkat hormon etilen yang dimilikinya. Hormon ini dapat mencegah kerontokan kelopak bunga Edelweiss.

Bahkan, karena hormon etilen tersebut, bunga ini dapat mekar dan tetap hidup selama kurang lebih 10 tahun, bahkan dalam beberapa kasus bisa lebih dari itu.

Edelweiss dan hutan cemara Mahameru Foto: detik

Edelweiss yang Terancam Punah

Sayangnya, karena disebut sebagai Bunga Abadi, banyak orang yang justru menyalahgunakan Bunga Edelweiss dan memetiknya secara sembarangan. Bunga ini sering dijadikan kenang-kenangan oleh pada pendaki yang hendak turun.

Dikutip laman Pusat Wisata Bromo, bahkan muncul mitos yang mengaitkan sebutan Bunga Abadi dengan hubungan asmara. Edelweiss dianggap sebagai bunga yang membawa keabadian pada hubungan asmara pemberi dan penerima bunga tersebut.

Akibat tangan-tangan yang kurang bertanggung jawab itu, populasi bunga Edelweiss di Indonesia menurun drastis, hingga pemerintah membuat larangan untuk memetik Bunga Abadi itu secara sembarangan.


Edelweiss Termasuk Tanaman yang Dilindungi

Bunga Edelweiss menjadi tanaman yang dilindungi oleh Undang-Undang. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada orang yang memetik bunga tersebut secara sembarangan.

Edelweiss dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya, Pasal 33 ayat 1 yang berbunyi:

"Setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan terhadap keutuhan zona inti taman nasional".

Oleh sebab itu, sebaiknya jangan memetik Bunga Edelweiss secara sembarangan, karena jika melanggar akan dikenakan sanksi sesuai dengan UU.


------

Artikel ini telah naik di detikJatim.



Simak Video "Ini Mang Uprit, Petani yang Marah Usai Edelweis Ranca Upas Digilas Trail"

(wsw/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork