Kronologi Tragedi Turis Diperkosa dan Dirampok di India

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kronologi Tragedi Turis Diperkosa dan Dirampok di India

Femi Diah - detikTravel
Senin, 04 Mar 2024 12:20 WIB
People hold placards as they participate in a protest against the rape of an eight-year-old girl in Kathua near Jammu, and a teenager in Unnao, Uttar Pradesh state, in Mumbai, India, April 15, 2018. REUTERS/Danish Siddiqui
Ilustrasi aksi setop kejahatan pemerkosaan di India (Danish Siddiqui/Reuters)
Jakarta -

Pasangan turis asal Spanyol dan Brasil tidak berdaya dirampok di India. Biadapnya, si istri diperkosa. Berikut kronologinya.

Pasangan itu bernama Vincente dan Fernanda. Mereka berkeliling dunia, sekitar 60 negara, dengan sepeda motor dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Sebuah kenyataan pahit terjadi saat mereka mengunjungi India. Mereka mengaku mengaku dirampok dan diperkosa saat sedang istirahat di Dumka, Distrik Jharkhand, India.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka mengisahkan cerita itu melalui video di Instagram Story @vueltaalmundoenmoto. Video itu menjadi perhatian internasional. Pemerintah Spanyol turut merespons dan kepolisian India turun tangan.

Kronologi Sejak Beristirahat Hingga Kejadian perampokan dan Pemerkosaan

ADVERTISEMENT

Dikutip dari The Publica dan sejumlah media lain, peristiwa itu diceritakan Vincente dan Fernanda pada 1 Maret. Mereka mengunggah video yang menceritakan telah diserang saat berada di India.

Peristiwa itu terjadi saat keduanya sedang dalam perjalanan ke Nepal melalui Bhagalpur. Di tengah perjalanan mereka memutuskan untuk beristirahat dan bermalam di Dumka, Distrik Jharkhand pada Jumat (1/3).

Mereka menginap di tenda yang dibawa sendiri. Saat mereka tertidur, tiba-tiba tujuh pria muda masuk ke dalam tenda dan menyerang mereka.

Vincente dan Fernanda diserang, dipukuli, dan dirampok. Vincente mengalami luka memar, bibir hancur, dan pembengkakan di kepalanya. Al Jazeera melaporkan dia dipukuli dengan helm.

Fernanda mendapatkan pukulan yang lebih parah dengan memar dan luka berwarna merah di wajahnya. Vincente juga mengungkapkan bahwa Fernanda telah diperkosa oleh tujuh pelaku tersebut.

"Mereka memukuli kami. Mereka menempelkan pisau di leher saya dan mengatakan bahwa mereka akan membunuh saya. Mereka tidak mengambil banyak barang, karena seperti niatnya memperkosa Fernanda," kata Vincente dalam salah satu video.

Dari video itu tampak bibir bawahnya membengkak dan dijahit.

"Fernanda diperkosa. Tujuh dari mereka. Tujuh pria..." ujar Vincente.

Mereka diselamatkan oleh tim polisi yang sedang berpatroli. Kemudian, keduanya diantar ke klinik kesehatan Saraiyahat untuk menjalani pemeriksaan medis.

Kepolisian mengusut kasus itu. Sejauh ini, empat pelaku ditangkap dan telah mengakui aksi bejat mereka.

Menurut Kepala Kepolisian Jharkhand Ajay Kumar Singh, saat ini kepolisian terus memburu pelaku.

Al Jazeera melaporkan kekerasan seksual yang menargetkan perempuan di India menunjukkan angka yang tinggi. Perempuan dari komunitas suku minoritas merupakan kelompok yang paling berisiko. Tabu untuk berbicara tentang kejahatan dan rendahnya tingkat hukuman terhadap tersangka menambah masalah.

Rata-rata hampir 90 pemerkosaan dilaporkan di India setiap hari. Artinya, satu perempuan diperkosa setiap 18 menit, pada 2022. Menurut Biro Catatan Kejahatan Nasional mencatat 31.516 kasus pemerkosaan pada tahun itu.

Negara bagian Rajasthan, Uttar Pradesh, dan Madhya Pradesh mencatat jumlah kasus tertinggi.




(fem/fem)

Hide Ads