Thailand adalah salah satu negara yang banyak dikunjungi turis internasional. Trennya saat ini adalah penginapan mewah, namun makanan pinggir jalan dan cafe hopping.
Otoritas Pariwisata Thailand (Tourist Authority of Thailand/TAT) membuat survei dan mengungkapkan bahwa wisatawan asing telah meningkatkan pengeluaran mereka untuk akomodasi setelah pandemi. Hotel atau resor mewah menjadi preferensi para pelancong kendati harga tiket pesawat tinggi.
Melansir Asean Now, Jumat (8/3/2024), survei tersebut melibatkan 30.054 wisatawan pada tahun 2023 dan menyoroti bahwa pengeluaran rata-rata perjalanan meningkat. Angka rata-rata menunjukkan wisatawan mengeluarkan sekitar 50.900 baht atau sekitar Rp 22,38 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biaya akomodasi bahkan menyumbang sebagian besar dari pengeluaran tersebut. Dengan rata-rata pengeluaran 23.518 bath atau sekitar Rp 10,34 juta per perjalanan.
Survei tersebut juga menunjukkan adanya pergeseran dalam preferensi bersantap bagi para wisatawan. Ternyata jumlah wisatawan yang memilih street food terjadi peningkatan, naik dari 63 persen dari 77,3 persen.
Tetapi, tren ini membuat turunnya pengeluaran rata-rata dari wisatawan terhadap makanan dan minuman. Jika sebelumnya pengeluaran rata-rata untuk makan dan minum di 2019 sebesar 5.875 baht (Rp 2,56 juta-an), pada 2023 bergeser menjadi 4.094 baht (Rp 1,79 juta-an).
Selain tren street food, cafe hopping juga diminati dan semakin populer di kalangan wisatawan. TAT juga mengamati pola pengeluaran untuk bidang ini dan wisatawan dari Timur Tengah disebut jadi pembelanja terbesar, diikuti traveler dari Oseania, Amerika Serikat, dan Eropa.
Tren pemesanan perjalanan juga diteliti, dengan mayoritas wisatawan perorangan (53,7 persen) menggunakan platform online untuk mengatur perjalanan. Meskipun demikian, agen perjalanan dan operator tur masih juga diminati.
Karenanya, TAT menerapkan strategi digital dengan mencakup permintaan anggaran yang cukup besar untuk tahun fiskal 2024. Ini bertujuan untuk memanfaatkan sosial media untuk menggaet wisatawan potensial. Platform video pendek seperti TikTok yang menunjukkan pertumbuhan signifikan akan ditargetkan.
TAT berencana untuk berkolaborasi dengan para influencer untuk mempromosikan destinasi dan aktivitas Thailand lebih jauh, memanfaatkan jangkauan luas dari kehadiran media sosial globalnya.
Baca juga: Thailand Memohon Warganya Ramah ke Turis |
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!