Kronologi Wisatawan Dipatok Harga Parkir Pantai Teluk Asmara

Muhammad Aminudin - detikTravel
Jumat, 08 Mar 2024 15:35 WIB
Pantai Teluk Asmara (Istimewa)
Malang -

Pantai Teluk Asmara viral karena video viral yang beredar di media sosial. Wisatawan sebut harga parkir dipatok mahal.

Pengelola Teluk Asmara pun angkat bicara untuk meluruskan informasi yang disebut sepihak itu. Perwakilan pengelola Pantai Teluk Asmara, Gede mengaku pihaknya perlu meluruskan video yang beredar. Karena fakta yang terjadi tidak benar seperti yang disampaikan dalam video tersebut.

"Jadi kami mau mengklarifikasi soal video yang beredar, yang menyampaikan kami arogan, dan menarik tarif parkir dan tiket masuk mahal. Biar tidak beredar informasi sepihak," ujar Gede kepada detikJatim, Kamis (7/3/2024).

Heboh pengunjung protes tarif masuk dan parkir di Pantai Teluk Asmara Malang. (Foto: Istimewa/tangkapan layar)
Gede pun menceritakan bagaimana kronologi peristiwa berujung protes sepihak itu terjadi. Berawal dari rombongan wisatawan berjumlah 15 orang menumpang mobil Isuzu Elf itu tiba di Pantai Teluk Asmara pada Minggu (3/3/2024), siang.

Ketika sampai di loket pintu masuk, petugas meminta rombongan wisatawan itu membayar tiket masuk yakni sebesar Rp 15 ribu per orang. Merasa keberatan, mereka pun sempat meminta diskon harga, dari total Rp 225 ribu dengan hanya membayar Rp 200 ribu saja.

"Pengunjung tersebut datang dengan mobil Elf di loket pengunjung sempat minta discount dan diberikan discount untuk 15 orang yang seharusnya membayar Rp 225 ribu menjadi Rp 200 ribu," ujar Gede.

Namun setelah membayar tiket masuk, lanjut Gede, mobil rombongan pengunjung itu terus melaju masuk sebelum petugas memberikan tiket masuk.

"Setelah membayar tiket, petugas menyiapkan karcis masuk di loket. Tetapi yang bersangkutan langsung melaju tanpa menunggu petugas menyiapkan karcis lebih dulu. Karena kondisi saat itu juga lagi ramai petugas tak sempat mengejar karena harus melayani pengunjung lain yang mengantre di belakang," sambung Gede.

Gede menambahkan, ketika rombongan tersebut sampai di loket parkir. Petugas kemudian menjelaskan terkait pengaturan parkir pengunjung saat libur akhir pekan. Kendaraan besar jenis bus dan elf, harus memarkir kendaraan di lokasi yang sudah ditentukan.

Namun arahan petugas justru dibalas rasa tidak terima oleh rombongan pengunjung tersebut. Dengan ngotot mereka meminta parkir di lokasi yang terdekat dengan pantai.

"Setelah sampai di loket parkir pengelola menerapkan SOP. Kalau pada Sabtu dan Minggu, untuk posisi parkir bus dan Elf ada lokasinya sendiri di bawah. Karena parkir di atas sudah penuh dan akan susah putar balik," terang Gede.

"Tetapi yang bersangkutan ngotot agak memaksa tetap minta parkir ke atas dengan nada keras menyebut bahwa dia pejabat publik, anggota dewan. Petugas parkir pun menawarkan diantar jemput dengan kendaraan pikap (shuttle) dari lokasi parkir bus ke pantai, dan ketika kembali akan dijemput lagi. Tetapi yang bersangkutan tetap tidak mau, alasannya kerja dua kali," katanya.

Dalam kesempatan itu, Gede turut menjelaskan soal kritik lahan parkir yang dinilai kurang baik alias becek oleh rombongan pengunjung tersebut. Gede menegaskan, bahwa pengelola secara bertahap tengah menyiapkan standar infrastruktur yang memadai.

"Masalah parkir becek situasi musim hujan dan tingkat labil tanah yang kurang bagus. Sehingga pengelola menunggu peningkatan berupa paving setelah tanah betul-betul padat. Karena sampai saat masih melakukan pengurukan berupa batu," tegasnya.

Gede menambahkan, bahwa tarif tiket parkir resmi di obyek wisata Pantai Teluk Asmara sebesar Rp 15 ribu. Petugas parkir kemudian menawarkan kepada rombongan itu untuk mendapatkan fasilitas shuttle dengan membayar Rp 5 ribu.

Bukan hanya mendapatkan fasilitas antar jemput dari area parkir menuju lokasi pantai berjarak kurang lebih 200 meter, rombongan juga diberikan konsumsi berupa air mineral.

"Untuk masalah nilai tarif parkir resminya Rp 15 ribu dan kemarin ditawarkan Rp 20 ribu. Karena untuk Rp 5 ribu, include air mineral sekaligus antar jemput dengan mobil pick pp (shuttle) langsung ke pantai. Tetapi yang bersangkutan tidak setuju, makanya uang dikembalikan dan karcis ditarik lagi dan mereka memilih kembali," tuturnya.

Di sisi lain, pengelola Pantai Teluk Asmara bersyukur ada kritik yang datang dari masyarakat sehingga mereka bisa melakukan evaluasi demi kebaikan pengelolaan obyek wisata ke depan.

"Namun demikian kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas kritikan dan saran, dan segera kami tindak lanjuti agar ke depan jauh lebih baik dan tahun ini kami memang sudah menjadwalkan untuk melakukan pengecoran dan perbaikan sarana dan prasarana," pungkasnya.

***

Baca berita selengkapnya di sini.



Simak Video "Video: Polisi Ringkus Penculik Anak di Malang, Pelaku Minta Tebusan Rp 150 Juta"

(bnl/bnl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork