Prefektur Osaka mulai tidak nyaman dengan jumlah turis yang terlalu banyak. Pemerintah kota berencana mengurangi wisatawan dengan pajak turis.
Dilansir dari Japan Today pada Jumat (8/3/2024), Pemerintah Prefekture Osaka mengatakan bahwa itu diterapkan mulai April 2025.
Biaya pajak itu akan digunakan untuk mendanai tindakan penanggulangan overtourism. Saat ini, Osaka belum memiliki skema perpajakan yang diperkenalkan oleh pemerintah daerah Jepang yang secara khusus menargetkan orang asing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kementerian mendapatkan persetujuan dari menteri dalam negeri untuk membangun sistem seperti itu, yang rinciannya masih belum ditentukan," ujar Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi.
Pemerintah prefektur juga dinilai perlu mengatasi beberapa kendala dalam memperkenalkan skema ini, misalnya memastikan sistem retribusi konsisten dengan konvensi perpajakan negaranya.
"Kami ingin pengunjung asing menikmati Osaka dan mencoba mewujudkan hidup berdampingan dengan penduduk lokal melalui keindahan kota," kata Gubernur Osaka Hirofumi Yoshimura.
Pemerintah prefektur berencana meluncurkan panel untuk membahas masalah ini pada bulan April.
Saat ini, Osaka mengenakan pajak akomodasi sebesar Yen 100-300 untuk kamar yang memiliki tarif Yen 7.000 atau lebih per malam. Pajak ini tak memandang bulu, baik turis maupun warga lokal dikenakan pajak yang sama. Yoshimura menyarankan jumlah biasa tetap agar tak jauh beda.
"Pemerintah Prefektur dan Kota Osaka berencana membuka resor terpadu yang menampilkan kasino pada tahun 2030 di Pulau Yumeshima, sekaligus penyelenggara Expo 2025. Prefektur memerlukan langkah-langkah baru untuk mengurasi dampak turis yang berlebihan," ujar Yoshimura.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda