Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis laporan pilot dan kopilot pesawat Airbus A320 maskapai Batik Air rute Kendari-Jakarta yang tertidur selama 28 menit akibat kelelahan. Pesawat sampai keluar jalur penerbangan.
Laporan itu dirilis KNKT menyatakan insiden itu masuk dalam klasifikasi insiden serius. Pesawat itu terbang balik dari Bandara Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara menuju Bandara Soekarno Hatta, Jakarta pada 25 Januari 2024 pagi. Pada dini hari, pesawat itu diterbangkan oleh pilot dan kopilot yang sama dari Jakarta ke Kendari.
Dalam pesawat itu bertugas dua pilot dan empat pramugari. Pilot berusia 32 tahun dan kopilot berumur 28 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat sempat terlambat landing di Kendari. Merunut laporan KNKT, kru kabin cuma beristirahat 54 menit, kemudian harus mengangkasa lagi menuju Jakarta kembali. Pada menit ke-37, saat boarding selesai, pilot sudah harus menggunakan headset untuk memantau komunikasi radio pengatur lalu lintas.
Sebelum pesawat menyelesaikan boarding, pilot dan kopilot berada di kokpit dan hanya menyantap mi instan.
Dalam penerbangan balik ke Jakarta, pesawat mengangkut 153 penumpang. Pesawat take off pada pukul 00:05 Universal Time Coordinated (UTC) menuju Jakarta dengan nomor penerbangan BTK6723.
Saat pesawat mencapai fase ketinggian jelajah 36 ribu kaki (cruising), pilot dan kopilot melepas headset dan volume pengeras kokpit dinaikkan. Saat itu pilot meminta izin kepada kopilot untuk beristirahat, dan kopilot mengambil alih tugas pilot sementara waktu.
Beberapa saat kemudian, pilot tertidur. Kopilot terjaga dan mengambil alih tugas pilot.
Selang beberapa waktu, pilot terbangun dan menawarkan kepada kopilot apakah dia ingin beristirahat, namun kopilot menolak.
"Kedua pilot kemudian melakukan percakapan non-tugas selama sekitar 30 detik dan kemudian pilot melanjutkan untuk tidur. Kopilot mengetahui bahwa PIC sedang tidur dan melanjutkan tugasnya baik sebagai pilot maupun kopilot," begitulah keterangan dalam laporan KNKT.
Kopilot membaca kembali instruksi ACC Jakarta. Tidak berapa lama, pada pukul 01:43:42 UTC saat ACC Jakarta bertanya kepada kru pesawat tentang berapa lama pesawat itu terbang di jalurnya, tidak ada respons dari kru kokpit. Kopilot ternyata tertidur.
Sekitar 12 menit setelah transmisi terakhir, ACC Jakarta kembali berupaya melakukan kontak dengan pesawat, tetapi tetap tidak mendapatkan respons. Sejumlah upaya untuk menghubungi pilot dan kopilot, termasuk mengontak pilot pesawat lain untuk membantunya, tetap tidak ada respons dari pesawat BTK6723.
Setelah itu, pada 02:11 UTC atau sekitar 28 menit sejak transmisi terakhir, pilot terbangun dan menyadari bahwa kopilotnya tertidur dan pesawat tengah berada di luar jalur penerbangan.
Pilot segera membangunkan kopilot dan merespons panggilan dari ACC dan pilot pesawat lain.
Pesawat kemudian diarahkan kembali menuju jalur penerbangan yang benar, dan berhasil mendarat di Bandar Udara Soekarno-Hatta dengan selamat.
"Investigasi yang dilakukan tidak menemukan panduan atau prosedur rinci dari daftar periksa pribadi IM SAFE, seperti pedoman penilaian untuk setiap kategori penurunan nilai," begitulah laporan investigasi KNKT.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol