"Kyoto Bukan Sebuah Taman Hiburan"

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

"Kyoto Bukan Sebuah Taman Hiburan"

bonauli - detikTravel
Sabtu, 09 Mar 2024 16:20 WIB
Kyoto - Japan - April 9, 2017:Yasaka Pagoda and Sannen Zaka Street, Kyoto, Japan. Tourists wander down the narrow streets of the Higashiyama District neighbourhood in Kyoto, Japan
Ilustrasi Kyoto (Getty Images/pigphoto)
Kyoto -

Kyoto semakin mantap untuk 'mengusir' turis dari daerah Gion. Mereka ingin Geisha bekerja dengan tenang.

Dilansir dari Sky News pada Sabtu (9/3/2024), Kyoto berencana melarang turis-turis dari kawasan Gion yang terkenal dengan geisha.

Geisha adalah penghibur profesional yang terlatih dalam berbagai seni tradisional termasuk tari dan musik, ini adalah bagian ikonik dari budaya Jepang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kyoto bukan sebuah taman hiburan," kata dewan setempat.

Sebelum larangan keras ini, turis-turis kerap memadati jalan-jalan sempit di Gion, ibu kota Jepang di masa lampau. Pemandu wisata biasanya mengajak turis berkeliling dan memberi penjelasan tentang sejarah Kyoto.

ADVERTISEMENT

Pejabat menilai bahwa turis-turis terlalu bersemangat untuk bertemu geisha namun malah menjadi menyebalkan.

"Kami akan memasang tanda pada bulan April yang memberitahu wisatawan untuk menjauhi jalan-jalan pribadi kami," begitulah rencana dewan.

Sebuah tanda dengan bunyi "Ini adalah jalan pribadi, jadi Anda tidak diperbolehkan melewatinya" akan ditulis dalam bahasa Jepang dan Inggris.

Tanda ini ditujukan pada pada pejalan kaki, bukan mobil. Hal ini merujuk pada kata-kata yang digunakan mengacu pada 'melewati'.

"Akan ada denda sebesar Yen 10.000 (sekitar Rp 1 jutaan)," keterangan ditambahkan.

Sementara itu, jalan-jalan umum di distrik ini akan tetap terbuka untuk wisatawan, sehingga wilayah ini dan wilayah Kyoto akan tetap dipenuhi turis.




(bnl/fem)

Hide Ads