Ketegangan antara Maldives dan India makin terasa nyata. Sejak ajakan untuk memboikot Maldives, turis India terlihat urung liburan ke sana.
Dilansir dari Hindustan Times pada Sabtu (9/2), hubungan bilateral antara New Delhi dan Male terus memburuk. Menurut data dari Kementerian Pariwisata Maldives menunjukkan penurunan jumlah turis India sebesar 33 persen di bulan Maret jika dibandingkan tahun lalu.
Bulan Maret 2023, lebih dari 41.000 turis India mengunjungi Maldives, sementara jumlahnya turun menjadi 27.224 pada bulan Maret 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga Maret 2023, India merupakan sumber pariwisata terbesar kedua Maldives dengan jumlah sampai 10 persen. Namun ketegangan diplomatik menyebabkan India turun di peringkat keenam dengan sumbangan hanya 6 persen saja.
Alasan ketegangan ini adalah kampanye pemerintah India yang mendorong warganya liburan ke Lakshadweep. Sayangnya, tiga menteri Maldives mengolok-olok pantai itu dengan membandingkanya dengan Maldives. Warganet marah dan memboikot pariwisata Maldives.
Baca juga: 79 Negara Bebas Visa untuk Paspor Indonesia |
Ketika India tak bisa bisa lagi diharapkan, Maldives meminta bantuan China. Benar saja, awal tahun ini lebih dari 54.000 turis Tiongkok datang ke Maldives.
Totalnya ada 217.394 turis China yang tercatat masuk ke Maldives pada bulan Februari.
"Tiongkok adalah pasar nomor satu kami sebelum Covid, dan saya meminta agar kami mengintensifkan supaya Tiongkok kembali ke posisi ini," ucap Presiden Maldives Mohamed Muizzu pada kunjungannya ke China di awal tahun.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?