6 Fakta Raja Abdullah II, Raja Yordania yang Telepon Prabowo Subianto

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

6 Fakta Raja Abdullah II, Raja Yordania yang Telepon Prabowo Subianto

Ni Made Nami Krisnayanti - detikTravel
Jumat, 15 Mar 2024 09:05 WIB
King of Jordan Abdullah II. (Pool via Reuters)
Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein (Foto: Pool via Reuters)
Jakarta -

Abdullah II bin Al-Hussein, yang telah memimpin Yordania sejak 1999, menjadi sorotan baru-baru ini setelah berbincang via telepon dengan Prabowo Subianto. Seperti apa sosoknya?

Raja Abdullah merupakan putra tertua Raja Hussein bin Talal dan Putri Muna Al Hussein, dilahirkan di Amman pada 30 Januari 1962. Dia memiliki empat saudara laki-laki dan enam saudara perempuan.

Abdullah II sudah menjadi Raja Yordania sejak 1999 hingga sekarang. Dia menggantikan sang ayah Raja Hussein I yang telah wafat. Abdullah secara resmi dinobatkan menjadi raja pada 9 Juni.

Baru-baru ini, Raja Yordania, Abdullah II menjadi perbincangan setelah menelepon calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto. Raja Abdullah II mengucapkan selamat atas hasil pemilu 2024.

detikTravel merangkum 6 fakta menarik tentang Raja Yordania.

1. Punya Latar Belakang Pendidikan Militer

Raja Abdullah II bin Al-Hussein adalah seorang yang memiliki latar belakang pendidikan militer yang kuat. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di Yordania, pada 1980, Pangeran Abdullah memasuki Royal Military Academy Sandhurst di Britania Raya. Di sanalah dia mendapatkan pendidikan militer.

Raja Abdullah II melanjutkan karir militer dengan menjabat sebagai Kapten dan Komandan Kompi Tank di Brigade Lapis Baja ke-91. Antara tahun 1986 dan 1987, juga dalam peran sebagai Kapten, ia bertugas sebagai Instruktor Taktik di Satuan Anti Tank Helikopter AU Royal Jordanian, di sanalah dia memperoleh kualifikasi sebagai Pilot Helikopter Serangan Kobra.

Pada musim panas 1989, Raja Abdullah II menjadi Batalion orang kedua dalam pimpinan, dengan pangkat mayor. Pada 1991, Abdullah merupakan Perwakilan Baju Baja dalam Jabatan Inspektur Jenderal. Ia naik pangkat menjadi Letkol pada akhir tahun dan mengambil komando Resimen Mobil Lapis Baja ke-2 pada Brigade ke-10.

Pada penyerahan batalion pada Januari 1993, Raja Abdullah II naik pangkat sebagai Kolonel dan bertugas sebagai Wakil Komandan Angkatan Khusus Yordania. Pada Juni 1994, ia naik pangkat sebagai Brigjen, dan memikul komando Angkatan Khusus Kerajaan Yordania, setelah bertugas sebagai Wakil Komandan selama enam bulan. Ia diangkat sebagai komandan pada Komando Operasi Khusus pada Oktober 1997, dan pada Mei 1998, ia naik pangkat sebagai Mayjen.


2. Disebut Generasi Ke-41 dari Nabi Islam Muhammad

Abdullah II diklaim sebagai anggota dinasti Hasyimiyah, yang dianggap umat muslim sebagai klan keluarga Nabi Muhammad.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Raja Yordania Abdullah II tercatat sebagai generasi ke-41 keturunan langsung Nabi Muhammad. Itu memberikan dimensi spiritual dan sejarah yang dalam pada peran dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin Yordania.

3. Raih Puluhan Tanda Kehormatan

Selama bertakhta sebagai raja Yordania, Raja Abdullah II telah menerima berbagai tanda kehormatan dari berbagai negara dan organisasi atas kontribusinya yang luar biasa. Raja Abdullah II telah memperoleh tanda kehormatan dari dalam maupun luar negeri.

Yang terbaru, pada 1 November 2023 ia memperoleh tanda kehormatan Collar of the Order of Zayed dari Uni Emirat Arab. Tanda kehormatan terbanyak ia peroleh dari Negara Spanyol dan Britania Raya sebanyak empat tanda kehormatan.

ADVERTISEMENT

4. Usung Reformasi Politik

Sebagai bagian dari visi progresifnya, Raja Abdullah II telah mengawasi serangkaian reformasi politik di Yordania dengan tujuan meningkatkan keterlibatan politik, meningkatkan transparansi, dan memperkuat fondasi demokrasi negara tersebut.

Salah satu contohnya terjadi pada tahun 2021, ketika dia menunjuk mantan Perdana Menteri Samir Rifai untuk memimpin sebuah komite baru yang memiliki wewenang besar dalam memperbarui sistem politik kerajaan.

Komite tersebut terdiri dari 92 anggota yang bertugas untuk merumuskan undang-undang yang akan menjadi landasan reformasi, sambil juga melakukan tinjauan terhadap amandemen konstitusi yang relevan

5. Berperan dalam Perdamaian di Timur Tengah

Raja Abdullah II aktif terlibat dalam upaya perdamaian di Timur Tengah. Raja Yordania ini memegang peran penting dalam upaya perdamaian antara Arab dan Israel, secara konsisten berkomitmen terhadap proses negosiasi untuk mencapai solusi dua negara.

Beliau aktif terlibat dalam pertemuan dengan pemimpin Israel dan Palestina, serta secara terus-menerus mendorong komunitas internasional untuk memperhatikan masalah tersebut. Raja Abdullah II juga menegaskan perlunya "perdamaian yang adil dan abadi" di Palestina sebagai solusi dua negara untuk mencapai perdamaian di wilayah tersebut.

6. Mendapatkan Penghargaan sebagai Tokoh Toleransi Beragama

Path to Peace Foundation dari Vatikan mengakui kontribusi Raja Abdullah II dari Yordania dalam mempromosikan toleransi beragama dan dialog antaragama dengan memberikan penghargaan sebagai tokoh toleransi beragama pada tahun 2022. Penghargaan ini diberikan karena Raja Abdullah II dianggap sebagai tokoh penting dalam memperjuangkan kerukunan antar umat beragama, khususnya di Timur Tengah.




(fem/fem)

Hide Ads