Kurator Ibu Kota Nusantara (IKN) Ridwan Kamil mengatakan Ibu Kota Negara tersebut akan mengusung konsep kota pintar atau smart city. Dengan konsep itu, cara bekerja di kota itu juga akan bertransformasi.
Jika orang biasanya bekerja di dalam kantor, maka di IKN katanya bisa bekerja di mana saja termasuk di atas pohon.
"Karena smart city, bapak nanti bisa bekerja di atas pohon, bisa bekerja di pinggir sungai. Bosan kan di dalam ruangan, mending ke pinggir sungai. Smart city bisa bekerja di mana saja," katanya dalam Rakornas IKN di Jakarta, Kamis (14/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya soal cara bekerja, mantan gubernur Jawa Barat itu juga menyinggung transportasi di IKN. Di ibu kota baru tersebut, seluruh transportasi katanya harus berbasis
listrik.
Jika membawa mobil berbahan bakar bensin, maka harus menukarnya dengan mobil listrik di perbatasan sebelum masuk IKN. Menurutnya, pemerintah telah berjanji kepada dunia bahwa IKN akan bebas emosi karbon.
"Kalau ke sana pakai mobil bensin tukar dulu, pinjam mobil Bluebird atau merek apa yang sudah listrik. Di perbatasan ada terminal-terminal untuk mengkonversi mobil yang tidak ramah lingkungan menjadi mobil listrik," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan sejumlah bangunan bakal rampung Juni mendatang.
Ketua Satuan Tugas (Kasatgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Danis Sumadilaga mengatakan pembangunan Kawasan Istana Presiden saat ini telah mencapai 78,68 persen.
"Target pada Juni 2024 bangunan kantor presiden beserta struktur baja utama dan bilah burung garuda dapat digunakan dalam upacara kemerdekaan RI," katanya dalam Rakornas IKN di Jakarta, Kamis (14/3).
Selain istana kepresidenan, gedung Kementerian Sekretariat Negara bakal rampung Juni mendatang. Saat ini, proses pembangunannya sudah 48,77 persen.
Kantor Kementerian Sekretariat Negara, sambungnya, bakal menampung 750 aparatur sipil negara (ASN) dari total kapasitas 2.510 ASN. Fasilitas di gedung kementerian tersebut di antaranya masjid yang bisa menampung 1.500 orang. Kemudian area parkir dengan kapasitas 142 unit motor, 151 sepeda, dan 3 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).
Kantor Kementerian Koordinator 1 juga ditargetkan rampung pada Juni mendatang dengan kapasitas 337 ASN.
"Kemudian Kemenko 2 sudah juga, memang agak terlambat, tapi nanti sejumlah towernya juga nanti bisa menampung 250 orang," katanya.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol