Ngopi dan Perbincangan Hangat di Dunia Kopi di Tengah Pasar Santa

Natasya Kayla Ananta - detikTravel
Senin, 18 Mar 2024 08:31 WIB
Dunia Kopi Pasar Santa (Natasya Kayla Ananta/detikcom)
Jakarta -

Aroma wangi kopi menggelitik hidung saat memasuki basement Pasar Santa. Di kedai ini traveler bukan hanya akan disuguhi kopi, tetapi sekaligus perbincangan hangat dengan pemiliknya.

Pengalaman unik itu didapatkan detikTravel saat singgah di Pasar Santai awal bulan Maret 2024. Hidung mengajak untuk mencari mula-mula aroma kopi itu berada. Kemudian, mata dibuat tidak percaya.

Di Pasar Santa ada kedai kopi yang bukan hanya menyediakan tempat duduk dan meja untuk para pelanggan. Di sini, berkarung-karung biji kopi mentah yang siap di roasting, juga toples-toples besar berisi biji kopi yang sudah matang dipajang. Berbagai jenis kopi. Mulai dari arabica, robusta, liberica, dan excelsa. Mesin roasting berukuran besar juga ada di sini.

Kios itu Dunia Kopi Pasar Santa. Kedai itu milik Suradi. Kedai itu beroperasi sejak tahun 2000.

Suradi menyebut dulu hanyalah seorang penikmat kopi. Kemudian, ia mempelajari kopi dari seorang pedagang asal China. Kemudian menjual tokonya kepada Suradi.

Dia memulai kedai kopi itu dengan mengolah 20 kg per bulan dan kini setelah 24 tahun menyentuh angka 30 ton per bulan.

Uniknya setiap calon pembeli dapat dengan gratis menyeruput varietas kopi yang akan dibelinya untuk dicoba terlebih dulu di mini bar yang ada di lantai basement Pasar Santa.

Dunia Kopi Pasar Santa (Natasya Kayla Ananta/detikcom)

Suradi bercerita bahwa asal usul nama Dunia Kopi itu bermula dari keinginannya memperkenalkan kopi-kopi seluruh dunia terkhusus Indonesia yang dikemas menarik dalam bentuk wisata.

"Kok indonesia nggak ada ya yang bisa bikin gitu (wisata kopi). Makanya, dari situ saya bermimpi untuk membuat Dunia Kopi. Kita memang cita-citanya ingin kopi Indonesia mendunia," kata Suradi saat ditemui detikTravel pada Rabu (8/3/2024).

Wisata kopi dalam Pasar ini menawarkan pengalaman seru dan edukatif, traveler dapat melihat perbedaan berbagai biji kopi pasca panen, proses roasting biji kopi, dan mencobanya secara gratis di dalam pasar.

Ide tersebut mendapat respons positif dari pengunjung Pasar Santa, baik lokal hingga mancanegara. Dunia Kopi sudah menjadi jujugan para turis mancanegara untuk berburu kopi bahkan sebagai buah tangan.

Suradi bercerita bahwa pelanggan kopinya juga tersebar di Malaysia, Filipina, Jepang, Korea, hingga Rusia. Kalangan pejabat Tanah Air pun berlangganan kopi di sini, salah satunya menteri keuangan Sri Mulyani dan suami.

"Banyak pejabat juga yang datang, tadi ada suami Ibu Sri Mulyani juga duduk di sini," kata Suradi.

Selama 24 tahun bergelut dalam dunia perkopian, Suradi memiliki total sekitar 40 kios di Pasar Santa, termasuk gudang dan ruang roasting. detikTravel berkesempatan menilik ruang roasting yang berada di rooftop Pasar Santa.

Menurut pengakuan Aceng salah satu roaster Dunia Kopi, setiap harinya selama sembilan jam para roaster bisa meroasting biji kopi hingga 600 kg. Durasi roasting nya pun beragam sekitar 10-15 menit sesuai permintaan.

Mesin roasting kopi milik Dunia Kopi di Pasar Santa, Jaksel (Natasya Kayla Ananta/detikcom)

Tak hanya dapat melihat proses pengolahan biji kopi dan mencobanya, Suradi juga membuka kelas untuk memperdalam ilmu kopi dengan harga Rp 500 ribu. Dia juga memberikan ilmunya secara cuma-cuma kepada anak yatim, anak pesantren, dan anak kurang mampu.

Para peserta akan belajar cara membuat kopi mulai dari V60, Espresso, kopi-kopi kekinian yang menggunakan sirup, hingga harga pokok produk (HPP) setiap jenis kopi yang disajikan.

Ia berharap dengan adanya kelas ini, tercetak banyak pengusaha kopi di Indonesia. Meskipun begitu ia tidak merasa takut tersaingi.

"Kalau kita manfaat sama orang, Insya Allah ada imbasnya juga buat kita. Kalau saya udah baik sama Mbak masa Mbak gak baik sama saya. Kalau nggak baik ya nggak apa-apa. Saya ajarin tapi nggak belanja sama saya, nggak apa-apa, saya rida, saya ikhlas," kata Suradi.

Ia juga membuka paket usaha mulai dari Rp 6 juta hingga Rp 20 juta lengkap dengan biji kopi, peralatan, hingga gelas-gelasnya.

Meskipun hanya lulusan SD, Suradi membuktikan bahwa siapapun dapat sukses dengan doa dan kerja keras. Ia juga selalu bersedekah ilmu dan memberdayakan masyarakat sekitar melalui usaha yang dimilikinya.

Berkat kegigihannya, selama covid berlangsung usahanya hanya drop selama 3 minggu, selebihnya pendapatannya selalu meningkat. Ia mengaku memanfaatkan pemasaran digital dan aplikasi belanja online untuk menjual produknya saat pandemi. Hingga kini hampir seluruh platform online sudah dirambatinya.

Suradi juga menyambut baik para pemuda yang sudah mulai gemar minum kopi.

"Jaman dulu saya ingat, saya ingin kopi Indonesia itu bisa punya nilai seperti minum minuman keras. Dulu orang itu kalau nggak mabuk nggak keren, tapi sekarang sampeyan liat orang nggak ngopi itu nggak keren. Bahkan sekarang satu gelas kopi bisa sampai ratusan ribu, keren kan," kata Suradi dengan senyuman lebar.



Simak Video "Video: Eksklusif! MILLI Bahas Momen Viral di Coachella-Sahabatan dengan Rich Brian"

(fem/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork