Pendaki Semarang Tewas di Gunung Agung, Upacara Pembersihan Digelar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pendaki Semarang Tewas di Gunung Agung, Upacara Pembersihan Digelar

I Wayan Selamat Juniasa - detikTravel
Senin, 18 Mar 2024 15:05 WIB
Desa Adat Besakih saat melaksanakan upacara pembersihan di Gunung Agung, Karangasem, Bali, Sabtu (16/3/2024).
Foto: Upacara pembersihan digelar pasca pendaki tewas di gunung Agung (dok. Istimewa)
Karangasem -

Pendaki gunung asal Semarang, ditemukan tewas di gunung Agung, Bali. Upacara pembersihan pun digelar di gunung paling suci bagi warga Bali tersebut.

Desa Adat Besakih melaksanakan upacara pembersihan setelah pendaki bernama Alexander Bimo Haryotejo (60) asal Semarang, Jawa Tengah meninggal dunia di Gunung Agung beberapa waktu yang lalu.

Upacara pembersihan tersebut dilaksanakan di lokasi pendaki tersebut meninggal dan Pura Pengubengan, pada Sabtu (16/3) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bendesa Adat Besakih, Jro Mangku Widiartha mengatakan, upacara pembersihan di lokasi pendaki yang meninggal yaitu di ketinggian 2.833 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Total ada 15 orang pendaki yang ikut terlibat dan satu orang jro mangku sebagai pemuput atau penyelesai dalam upacara pembersihan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Untuk yang ikut naik ke Gunung Agung, mereka berangkat dini hari. Setelah sampai di lokasi upacara pembersihan langsung dilakukan," kata Widiartha.

Setelah upacara pembersihan di Gunung Agung, dilanjutkan dengan upacara pembersihan di Pura Pengubengan dengan menggunakan caru mancawarna atau menggunakan lima ekor ayam berbeda warna serta beberapa bebantenan lainnya.

Pihaknya berharap, kejadian pendaki gunung yang meninggal dunia di Gunung Agung ini merupakan yang terakhir kalinya.

"Bagi pendaki yang sudah merasa tidak mampu untuk melakukan pendakian sebaiknya jangan memaksakan diri. Supaya kejadian seperti ini tidak terulang kembali," ujar Widiartha.

Upacara pembersihan tersebut juga disaksikan oleh seluruh prajuru Desa Adat Besakih dan beberapa masyarakat sekitar. Dengan adanya upacara tersebut diharapkan Gunung Agung akan kembali suci. Apalagi dalam waktu dekat akan dilaksanakan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK).

Pendaki bernama Alexander itu diduga meninggal dunia karena hipotermia. Ketika Alexander mendaki, Gunung Agung memang tengah dilanda cuaca ekstrem, hujan deras disertai angin kencang. Alexander diduga meninggal dunia karena terserang hipotermia.


------

Artikel ini telah naik di detikBali.




(wsw/wsw)

Hide Ads