Kemenparekraf X MUI: Konsultasi Isu-Majukan UMKM, Termasuk Konser

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Selasa, 19 Mar 2024 18:05 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno di MUI (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Jakarta -

Kemenparekraf melakukan MoU bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kerja sama yang disasar adalah konsultasi isu-isu strategis, termasuk pelaksanaan konser.

Seperti diketahui bahwa konser band Coldplay menuai kecaman juga boikot. Oleh karenanya, perlu dilakukan kerja sama dengan pihak terkait agar hal yang serupa dapat dihindari.

"Hari ini saya sangat bersyukur dalam berkah Ramadan kita tandatangani kerja sama kesepahaman dalam perkembangan pariwisata dan ekonomi kreatif ke depan untuk bimbingan dari MUI," kata Menparekraf Sandiaga Uno di Kantor MUI, Selasa (19/3/2024).

"Terutama karena parekraf berkembangnya cepat sekali. Jadi masukkan-masukan beliau sangat dibutuhkan. Harapannya ini bisa membuka peluang usaha," ungkap dia.

"Dan saat Indonesia sudah dinobatkan menjadi destinasi wisata halal terbaik dunia ini bisa kita pertahankan dan kita bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja khususnya bagi para ulama," jelas dia.

MoU Kemenparekraf dan MUI (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)

Sebelum adanya MoU ini, apa yang udah diimplementasikan dari Kemenparekraf?

"Yang sebelumnya kita sudah banyak berkonsultasi isu-isu terkini ya. Berkenaan dengan pariwisata halal, ekonomi kreatif termasuk konser-konser," kata Sandiaga.

"Dan juga apa yang jadi masukan dari MUI selalu kita aplikasikan. Tapi ini kita formalkan bahwa kerjasama ini juga nanti setiap ada posisi-posisi dari MUI seperti masalah boikot kemarin, kita bisa mensosialisasikan di ekosistem parekraf kita," urai dia.

Lebih lanjut, kata Sandiaga, pemerintah tidak ingin Indonesia yang dirugikan. Jadi setiap ada kebijakan maupun pandangan-pandangan MUI yang sesuai dengan tentunya Islam yang rahmatan lil alamin, maka pihaknya harus mengaplikasikan untuk kepentingan bersama.

"Karena ekonomi kita ini kan disusun dengan prinsip kebersamaan dan kekeluargaan. Di mana juga kita harus perhatikan yang paling banyak itu dari pariwisata ekonomi kreatif itu adalah UMKM," jelas dia.

Pemerintah berharap dengan adanya MoU ini maka pembahasannya itu akan lebih komprehensif dan akan menghadirkan lebih banyak terobosan-terobosan yang sesuai dengan prinsip dalam undang-undang juga dasar negara.

"Sebagai sila pertama yang tadi buya mengingatkan untuk dipastikan dan kegiatan pariwisata yang ekonomi kreatif juga," tegas dia.

Memajukan UMKM

Sementara itu, Waketum MUI Buya Anwar Abbas, mengatakan bahwa tanda tangan MoU antara MUI dengan Kemenparekraf adalah membuat sesuatu yang berat bisa menjadi ringan.

"Ada kata-kata orang bijak yang berkata, "berat sama dipikul ringan sama dijinjing". Gitu ya," kata dia.

"Mudah-mudahan dengan adanya kerja sama ini, kehidupan pariwisata halal dan ekonomi kita semakin banyak. Karena kata pak menteri tadi umumnya mereka-merekanya adalah pelaku usaha UMKM," tegas Buya Anwar.

Jadi, ia berharap pariwisata yang dibina, dibangun, dan dikembangkan secara baik, diharapkan akan terjadi mobilitas vertikal. Yakni, masyarakat lapis bawah akan naik ke kelas menengah.

"Sehingga kita harapkan jumlah kelas menengah kita ke depan semakin membesar. Dan kalau misalnya jumlah kelas menengah kita semakin besar maka daya beli masyarakat akan meningkat," kata dia.

"Dan produk dari masyarakat kita meningkat apapun yang kita buat asal begitu dibutuhkan pasar, Insya Allah akan laku. Sehingga ekonomi kita menggelinding terus seperti bola salju. Sehingga kalau bisa ya sebelum tahun 2040 kita sudah masuk empat besar dunia. Insya Allah," urai Buya Anwar.



Simak Video "Video Kemenkraf-Garuda Indonesia Kolaborasi Kembangkan Ekonomi Kreatif"

(msl/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork