Wanita Mengaku Diusir dari Pesawat karena Punya Badan Besar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wanita Mengaku Diusir dari Pesawat karena Punya Badan Besar

Weka Kanaka - detikTravel
Selasa, 19 Mar 2024 15:33 WIB
Kabin untuk penumpang gemuk
Ilustrasi kabin pesawat. (Getty Images/Kateryna Kukota)
Jakarta -

Dua wanita mengeklaim bahwa mereka diusir dari pesawat karena ukuran tubuh mereka yang besar.

Kedua wanita tersebut mengaku disuruh memesan masing-masing dua kursi untuk menampung berat badan mereka dalam penerbangan Air New Zealand.

Penumpang itu adalah Angel Harding dan temannya yang dilaporkan baru saja kembali dari Hui (istilah suku Maori untuk pertemuan informal) di Hastings. Mereka terbang dari Kerikeri ke Auckland dan kemudian Auckland ke Napier tanpa kendala.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, penerbangan mereka dari Napier ke Auckland pada Jumat (15/3/2024), penerbangan mereka berbalik arah ke bandara karena suatu kondisi.

Mengutip New York Post, Harding mengaku saat itu ia sedang melihat ke luar jendela dan tengah merasakan sakit di lengannya. Dia menuduh pramugari telah membanting sandaran tangannya ke lengannya.

ADVERTISEMENT

Melansir Daily Star, Selasa (19/3/2024), selain itu, anggota kabin disebut memberitahu dia bahwa semua sandaran tangan harus diturunkan sebelum pesawat lepas landas. Ia menyebut instruksi itu cukup agresif.

Situasi disebut semakin panas setelah temannya mengkonfrontasi pramugari untuk duduk ketika pesawat sedang melaju.

"Dia berkata, 'Bukankah Anda harus duduk jika pesawat sedang bergerak?'," ujar Harding.

"Lalu (pramugari) melihat kami berdua dan berkata, 'Saya bisa mengeluarkan kalian berdua dari penerbangan ini'," akunya.

Akhirnya mereka menyadari bahwa pramugari itu tidak sekedar menggertak. Karena ia langsung berbicara di telepon dan setelahnya pesawat berbalik arah kembali ke terminal bandara.

Tak lama kemudian, pramugari mengumumkan bahwa semua orang harus turun dari pesawat karena ketidaknyamanan. Hingga akhirnya mereka berdua diberitahu bahwa harus memesan empat kursi jika terbang dengan Air NZ di masa depan.

"Dia menghampiri dan berkata, 'Kalian berdua seharusnya memesan empat kursi, kalian berdua seharusnya membeli masing-masing dua kursi'," terang Harding.


Kemudian, anggota staf maskapai menyebut mereka harus memesan ulang dan membeli masing-masing dua tiket. Sementara penerbangan berikutnya dengan jumlah kursi yang tersedia baru ada dua hari kemudian.

Harding mengatakan bahwa ia tidak mampu membeli tiket lagi, jadi maskapai penerbangan tersebut memberikan mereka tempat tinggal, makanan, dan penerbangan kembali pada hari Minggu.

Mereka harus menunggu di Koru Lounge dan akhirnya mereka mendapatkan kursi pada penerbangan malam itu dan bisa kembali pulang.

"Kami berkomitmen untuk memperlakukan semua pelanggan dengan hormat dan bermartabat dan kami mohon maaf karena para pelanggan ini mendapatkan pengalaman yang tidak memuaskan. Kami akan terus bekerja sama dengan pelanggan secara langsung untuk mengatasi masalah mereka," ujar juru bicara Air New Zealand kepada 1 News.

Menanggapi hal tersebut, Harding mengaku trauma atas insiden yang ia alami.

"Kita semua adalah manusia, kita semua adalah manusia, dan saya tidak ingin ada orang yang mengalami trauma seperti yang kita alami saat ini," keluhnya.




(wkn/wkn)

Hide Ads