Minimalisir Emisi Karbon, Kemenparekraf Dorong Sustainable MICE Events

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Minimalisir Emisi Karbon, Kemenparekraf Dorong Sustainable MICE Events

Syanti Mustika - detikTravel
Sabtu, 23 Mar 2024 08:50 WIB
Young man and woman startups business meeting to discuss the situation on the marketing in the meeting room.
Ilustrasi (Thinkstock)
Jakarta -

Kemenparekraf terus mendorong langkah untuk meminimalisir emisi karbon yang dihasilkan dalam kegiatan tourism dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition).

Tidak sendirian, komitmen menekan impak negatif dari aktivitas perjalanan dan kegiatan MICE telah digaungkan Indonesia bersama dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara sejak beberapa tahun lalu dengan diterbitkannya ASEAN Guidelines On Green Meeting.

"Indonesia berkomitmen menerapkan green meeting. Kita akan terus meningkatkan kesadaran para pelaku dalam penerapannya," kata Masruroh, Staf Ahli Bidang Pengembangan Usaha Kemenparekraf dalam keterangannya, Sabtu (23/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam menerapkan konsep kegiatan MICE yang ramah lingkungan, terdapat ada lima elemen yang dapat dijadikan rujukan para event planner ketika menggelar acara.

Pertama, terkait dengan pemilihan venue dan hotel. Para event planner diharapkan dapat memprioritaskan venue dan hotel yang memiliki paket green meeting dan mengantongi sertifikat di bidang lingkungan seperti green building, ASEAN Green Hotel Standard, atau environmental management system (EMS).

ADVERTISEMENT

Selain itu, jarak antara lokasi acara dengan hotel tempat menginap para delegasi sebaiknya dapat ditempuh dengan berjalan kaki sehingga dapat mengurangi produksi karbon.

Kedua, pemilihan transportasi. Apabila harus terbang ke sebuah destinasi, sebaiknya memilih penerbangan langsung untuk mengurangi emisi karbon. Selanjutkan dianjurkan menggunakan transportasi publik setibanya di destinasi tujuan, atau memakai kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan.

Ketiga, food and beverage. Makanan yang disajikan disarankan menggunakan bahan baku lokal guna mengurangi emisi karbon. Kemudian, Penyajian makanan tidak lagi menggunakan air dalam kemasan botol plastik atau kertas serta memilih bahan baku organik.

Keempat, pemanfaatan teknologi. Para event planner dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi. Misalnya materi seminar tak lagi dicetak di atas kertas, melainkan diberikan dalam bentuk softcopy (paperless). Selain itu, event planner sebaik tak lagi mencetak backdrop untuk dekorasi ruangan, tapi dianjurkan menggunakan teknologi LCD, dan menggunakan peralatan yang hemat energi.

Kelima, pengelolaan limbah. Untuk mengurangi produksi limbah, beberapa organizer, exhibitor dan stand contractor mulai menggunakan material lokal, mengurangi penggunaan plastik serta menggunakan modular system ketika membangun stand pameran. Apabila terpaksa harus menggunakan kertas dan plastik, sebaiknya memilih atau memanfaatkan bahan yang dapat didaur ulang.

Kemenparekraf meyakini, jika kesadaran stakeholder MICE menerapkan konsep sustainable MICE event, akan meningkatkan daya saing Indonesia sebagai destinasi tujuan MICE dunia yang 'hijau'.




(sym/sym)

Hide Ads