Masalah jendela meledak yang terjadi pada Boeing 737 berbuntut. Penumpang generasi Z takut untuk naik pesawat.
Melansir New York Post, Senin (25/3/2024), agensi asuransi JW Surety Bonds menyurvei seribu orang Amerika Serikat (AS) terkait perjalanan udara. Sebanyak 230 di antaranya diklasifikasikan sebagai generasi Z atau Gen Z. Menariknya, 49 persen di antara Gen Z kini merasa takut naik pesawat.
"Ketakutan terbang tampaknya sangat meningkat di kalangan Gen Z," kata perwakilan JW Surety Bonds, Merritt Ryan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, mereka mencatat bahwa anak-anak muda sekarang merasakan lebih banyak ketakutan terbang daripada generasi lainnya.
Rupanya, ketakutan itu buntut dari tuntutan zaman yang harus mereka hadapi. Salah satu penyebab peningkatan kecemasan Gen Z adalah pandemi COVID-19. Terapis di New York City, Lesley Koeppel, menjelaskan bahwa para Gen Z kehilangan kemampuan untuk mempercayai orang yang mereka cintai atau institusi sosial yang sangat penting dalam perkembangan mereka.
Ia berujar bahwa banyak di antara orang tua yang khawatir selama pandemi terbiasa menyampaikan kecemasan kepada anak-anak mereka yang merupakan Gen Z. Di saat bersamaan, banyak sekali informasi yang saling bertentangan setiap hari memapar Gen Z.
"(Gen Z diberitahu) pakai masker, jangan pakai masker, dapatkan vaksin, jangan vaksin, jangan sentuh paket yang datang ke rumah, sekarang boleh menyentuh paket itu. Ada begitu banyak informasi yang salah dan tidak konsisten," kata Koeppel.
"Saya benar-benar berpikir bahwa hal itu membuat generasi itu goyah, ketika mereka seharusnya bisa lepas dari orang tua dan belajar untuk mempercayai sumber-sumber yang tidak dapat dipercaya. Ketika anda tidak percaya, anda akan mengalami kecemasan dan bisa jadi mundur ke belakang," dia menambahkan.
Akibatnya, Koeppel menyebut Gen Z, yang berjuang dengan krisis kepercayaan yang parah dan bahkan tidak mau menaruh kepercayaan pada apa pun, termasuk kepada apapun yang dijelaskan oleh maskapai seperti Boeing atau Otoritas Penerbangan Federal AS (FAA).
Selain itu, peraturan lockdown yang beberapa waktu diterapkan membuat Gen Z nyaman untuk tinggal di rumah.
"Jika Anda memiliki kecemasan, salah satu cara untuk mengobatinya adalah dengan terapi paparan, sehingga kecemasan tersebut tidak memiliki kesempatan untuk menguasai Anda," kata Koeppel.
"Ketika dunia ditutup dan orang-orang tidak bepergian, setidaknya selama satu tahun orang-orang tidak terpapar dengan apa yang mungkin mereka takuti," dia menambahkan.
Adapun Boeing 737 MAX 9 kini tengah dalam penyelidikan FAA setelah panel kabin meledak di tengah penerbangan Alaska Airlines pada Januari lalu.
Namun, ternyata tak hanya Gen Z saja yang khawatir untuk terbang di tengah investigasi yang dilakukan FAA terhadap Boeing. Survei tersebut menemukan bahwa 40 persen generasi Baby Boomers dan 39 persen dari Millennial juga memiliki kekhawatiran serupa.
Generasi X disebut menjadi yang paling tidak terganggu dengan masalah Boeing tersebut. Itu karena hanya 38 persen yang mengatakan bahwa sekarang mereka takut untuk terbang.
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol