Cegah Tarif 'Nuthuk' Objek Wisata, Pemkot Kulon Progo Bikin Tim Khusus

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cegah Tarif 'Nuthuk' Objek Wisata, Pemkot Kulon Progo Bikin Tim Khusus

Jalu Rahman Dewantara - detikTravel
Rabu, 03 Apr 2024 14:33 WIB
Rombongan wisatawan ketika menyusuri laguna hingga pantai Glagah menggunakan mobil jip wisata, Minggu (12/2/2023).
Wisatawan di Pantai Glagah, Kulon Progo, DIY. (Jalu Rahman Dewantara/detikJateng)
Kulon Progo -

Jelang momen libur lebaran, pemerintah Kabupaten Kulon Progo buat tim khusus untuk mengawasi pelaku wisata yang 'nuthuk' harga ke wisatawan.

Tim khusus ini digerakkan oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Kulon Progo. Mereka mulai bertugas mulai H+3 Idul Fitri dengan menyasar seluruh objek wisata yang dikelola pemerintah dan swasta di Kulon Progo.

Kepala Bidang Pemasaran Dispar Kulon Progo, Saryanto menjelaskan tim ini punya dua tugas utama. Pertama, menghitung jumlah kunjungan wisata selama libur Lebaran. Kedua, memantau ada tidaknya pelaku usaha jasa pariwisata (UJP) yang memberlakukan tarif yang melebihi ketentuan, atau biasa disebut nuthuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Monitoring ini dalam rangka memantau jumlah kunjungan wisatawan, termasuk soal tarif harga agar tidak nuthuk," ujarnya dalam jumpa pers di Kompleks Pemkab Kulon Progo, Selasa (2/4/2024).

Bagi pelaku UJP yang kedapatan 'nuthuk' harga, akan dijatuhi sanksi bertahap. Sanksi awal berupa teguran dan dilanjutkan ke proses penindakan jika tidak diindahkan.

ADVERTISEMENT

"Untuk prosedur pertama kita tegur, ini sudah merupakan sanksi. Misal teguran tidak diindahkan, kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait apakah perlu ada tindakan lebih. Cuma saya kira kalau pelaku UMKM lebih mudah untuk diajak kerja sama," ujarnya.

Dispar Kulon Progo juga mengumpulkan seluruh pelaku wisata untuk diberikan pembinaan agar menghindari praktik 'nuthuk'.

"Kami sudah menyampaikan kepada pelaku pariwisata atau pengelola destinasi baik yang dikelola masyarakat maupun pemerintah dan usaha jasa pariwisata di wilayah Kulon Progo untuk memberikan pelayanan secara lebih baik kepada pengunjung serta memberikan harga-harga yang wajar," ucapnya.

Saryanto berharap langkah ini bisa membuat wisatawan lebih betah di Kulon Progo tanpa khawatir dengan isu tarif 'nuthuk'.

"Sampai saat ini bisa dikatakan kita masih aman (tidak ada kasus tarif nuthuk)," ujarnya.

_____________

Artikel ini telah tayang di detikJogja




(wkn/wkn)

Hide Ads