Sepasang kekasih merasa digetok harga saat liburan di Eropa. Mereka terkejut saat makan dua burger di hotel dan harus membayar Rp 1,5 juta, tetapi ternyata itu harga yang wajar di sana.
Dilansir dari New York Post pada Jumat (5/4/2024), dua turis itu adalah Maria dan Anthony. Mereka berlibur ke Grindelwald, Pegunungan Alpen Bernese, Swiss.
Mereka datang dari Australia untuk mengetes mitos bahwa Swiss adalah negara mahal. Pasangan itu kemudian mencoba untuk wisata kuliner di beberapa tempat. Benar saja, mereka makan di sebuah hotel dan terkejut dengan harganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka memesan dua burger dengan kentang goreng, dan satu minuman bersoda. Tagihan yang datang adalah USD 100 atau sekitar Rp 1,5 jutaan.
Baca juga: Menyentuh Salju Abadi di Mount Titlis, Swiss |
"Kami mengira mereka melakukan kesalahan," kata Maria.
Tak hanya di hotel, mereka juga kulineran di pinggir jalan. Namun, harganya sama-sama fantastis.
"Kami mendapati bahwa jajanan pinggir jalan memiliki harga yang sama, kecuali Anda belanja di toko kelontong," kata dia.
Pasangan ini telah melakukan perjalanan di Grindelwald selama empat bulan. Dari negara-negara lain, Swiss disebut sebagai yang termahal.
"Kami tidak benar-benar berbelanja di Swiss, jadi saya tidak bisa membicarakan hal itu, tapi harga semua makanannya terlalu mahal," kata dia.
Menurut Maria, dia akan batal beli burger di Australia kalau harganya sama seperti yang ada di Swiss.
Video perjalanan Maria kemudian viral dan mendapat banyak respon. Ternyata banyak traveler yang telah liburan ke Swiss dan merasakan hal yang sama.
"Harga satu Big Mac USD 23 (Rp 364 ribuan) di Zurich," tulis seorang warganet.
"Saya membayar USD 10 (Rp 157 ribuan) untuk secangkir mie dari toko oleh-oleh di hostel saya," yang lain menimpali.
"Kami pesan Burger King dan harganya AUD 210 (Rp 2,2 jutaan)," timpal turis yang mengaku liburan di Interlaken, Swiss.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum