Sepertinya tiket pesawat mahal ke Padang di momen mudik Lebaran sudah menjadi 'tradisi' bagi para perantau Minang. Salah satu cara mengakali mudik murah dengan pesawat, yaitu transit dulu di Malaysia.
Cara inilah yang dilakukan oleh Syafira Asmarandhika, wanita asal Bukittinggi. Dia memilih penerbangan transit ke Malaysia karena harga tiket mudik lebih murah dibanding dengan penerbangan dari Jakarta langsung ke Padang.
"Selisih harga tiket Rp 500 ribuan. Kalau penerbangan langsung ke Padang, sekitar Rp 1,6 juta, sedangkan penerbangan yang transit dahulu di Malaysia hanya Rp 1 jutaan. Jadi, saya lebih memilih yang murah," kata Fira kepada detikcom, Sabtu (6/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fira mengakui bahwa dia sudah memantau harga tiket pesawat semenjak Januari. Pada bulan Februari, tiba-tiba ada pilihan penerbangan ke Padang harga Rp 1 jutaan, namun transit dulu di Malaysia.
"Karena saya juga suka jalan-jalan dan memiliki paspor, jadi tak masalah mudik tapi ke luar negeri dulu," dia menambahkan.
![]() |
Mudik ke Padang bawa paspor
Fira bercerita bahwa baru kali ini merasakan mudik membawa paspor. Saat check in di Jakarta, dia dimintai paspor.
"Saat di Jakarta, saya check in di Jakarta pakai paspor, di konter check-in Batik Air. Nah, saya langsung dapat dua boarding pass. Dari Malaysia menuju ke Padang, saya terbang dengan Super Airjet," ujar dia.
Dalam persiapan perjalanannya, Fira memastikan beberapa kali status penerbangannya dan bagaimana nanti bagasi miliknya saat transit. Kemudian, petugas di check in pun menjelaskan statusnya sebagai through check in, jadi tidak perlu melakukan check ini lagi saat di bandara Malaysia.
"Setelah sampai Malaysia, saya hanya mengikuti arahan dari awak kabin terkait penumpang yang transit. Nanti akan diarahkan menuju gate mana," kata Fira.
Bagi traveler yang durasi transitnya lama dan ingin jalan-jalan ke luar dari bandara, disarankan untuk mengisi MDAC (Malaysia Digital Arrical Card). Namun, kalau hanya di dalam bandara, tidak perlu mengisi kartu kedatangan ini.
Mengisi waktu lowongnya di bandara, Fira pun berkeliling bandara dan berbelanja oleh-oleh untuk sanak saudara. Dia pun mengingatkan untuk tidak membuang struk belanja, untuk berjaga-jaga jika nanti di tanya petugas imigrasi di Padang, karena statusnya penumpang yang datang dari luar negeri.
"Oh iya, kemarin saya juga mengisi custom declaration, untuk bea cukai saat mendarat di bandara terakhir di Indonesia. Ini nantinya akan diperiksa petugas bea cukai di bandara kedatangan," katanya.
Mendarat di BIM
Setelah mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Fira langsung menuju konter imigrasi kedatangan. Setelah paspornya diperiksa, dia pun langsung menuju pengambilan bagasi.
"Setelah claim bagasi, kita akan di periksa oleh petugas bea cukai. Jangan lupa scan dan simpan QR code custom declaration yang sudah di isi. Nanti bagasi akan di scan lewat mesin X-Ray untuk memastikan tidak ada barang terlarang sesuai ketentuan bea cukai," kata dia.
Fira tidak menampik, jika dia ingin memilih penerbangan langsung ke Padang dan tidak perlu melewati proses dan perjalanan panjang ini. Padahal durasi terbang langsung dari Jakarta ke Padang hanya sekitar 2 jam.
"Sebenarnya kalau bisa memilih saya ingin yang langsung saja, supaya cepat sampai di kampung halaman. Namun, berhubung tiket yang murah adalah yang transit, jadi saya pilih saja. Lumayan selisihnya bisa digunakan untuk jajan di kampung," kata Fira.
Untuk ke depannya, Fira tetap akan melakukan hal yang sama untuk pulang kampung. Dia lebih memilih tiket murah dengan durasi perjalanan lebih panjang, dibanding penerbangan langsung yang harganya lebih mahal.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
Foto: Aksi Wulan Guritno Main Jetski di Danau Toba