Seorang influencer Australia patah hati hingga menangis tersedu-sedu setelah melihat aksi kejam di balik wisata memeluk monyet. Dia pun mengimbau agar wisatawan lain tidak menyaksikan pentas monyet.
Turis Dikutip dari Yahoo.com, Senin (8/4/2024), turis itu bernama Rory Eliza. Dia seorang penyanyi sohor di Australia Barat.
Eliza bepergian ke Phuket, Thailand bersama pasangannya untuk mendatangi Sekolah Monyet Phuket sesuai rekomendasi Tripadvisor.
"Di Australia kami tidak mempunyai monyet dan yang ingin saya lakukan hanyalah memegang monyet," katanya di TikTok, yang telah ditonton lebih dari 1,1 juta kali.
"Kami bertanya kepada pemandu wisata di mana kami bisa menggendong monyet, tetapi mereka sangat ragu untuk memberikan jawaban. Mereka menghindari pertanyaan itu. Jadi, kami pergi ke tempat lain dan menemukan tempatnya," kata dia lagi.
Dia menyebut di lokasi itu, pengelola menerapkan tiket masuk buat wisatawan. Hanya turis-turis yang sudah membayar tiket yang dibolehkan untuk memasuki tempat memeluk monyet itu.
Setelah membayar tiket, Eliza kemudian masuk area itu. Tetapi, apa yang diharapkannya jauh berbeda dari imajinasinya.
Dia tidak menyangka monyet-monyet tersebut dirantai dan ketakutan saat dia masuk.
"Kengerian di wajah saya ketika saya masuk untuk melihat semua monyet itu... sungguh kejam," katanya kemudian menangis.
Saya menggendong bayi monyet ini dalam pelukan saya dan monyet itu benar-benar membatu.
"Ada seorang pria yang datang untuk mengambil bayi monyet itu dari saya. Bayi monyet itu hanya duduk di sana, berteriak, dan mendesis. Setiap kali dia menarik rantai di leher bayi ini, bayi itu akan memeluk saya lebih erat," ujar dia.
Setelah mendapatkan pengalaman buruk itu, dia berpesan agar wisatawan lain tidak mengikuti jejaknya.
"Jika Anda berada di Phuket, jangan bayar untuk ini, jangan dukung ini, saya harap saya tahu sebelum saya masuk karena saya menghabiskan uang untuk mendukung kekejaman itu," kata dia.
Eliza menyebut benar-benar tidak menyangka menemui monyet-monyet yang menderita itu demi keinginannya untuk memeluk monyet. Dia yakin banyak turis lain yang juga beranggapan bahwa monyet yang mereka inginkan tumbuh bahagia di tempat yang nyaman.
Elise Burgess dari lembaga kesejahteraan hewan global Four PAWS Australia mengatakan kepada Yahoo News Australia menyatakan praktik serupa itu bukan hanya ada satu atau dua. Mereka memanfaatkan turis yang ingin menjumpai langsung satwa kesayangan.
"Banyak warga Australia yang mengidentifikasi diri mereka sebagai pecinta alam dan hewan, dan tempat-tempat itu memanfaatkan ketertarikan mereka terhadap hewan," kata Burgess.
"Seringkali tempat-tempat ini berada di balik pintu tertutup, jadi Anda tidak tahu apa yang ada di dalamnya sampai Anda membayar biaya masuknya," dia menambahkan.
" Ada kekejaman terhadap primata yang terdokumentasi dengan baik di seluruh Thailand untuk hiburan wisata, termasuk orangutan yang dikurung di kandang kecil, mengenakan kostum dan dipaksa bertinju satu sama lain di ring tinju, dan monyet yang dipaksa mengendarai sepeda atau menari dengan rantai ketat di leher mereka," kata dia lagi.
Dia menambahkan bahwa hewan biasanya dibius atau dipukuli secara psikologis untuk melakukan tindakan tidak wajar yang bertentangan dengan naluri mereka.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Foto: Aksi Wulan Guritno Main Jetski di Danau Toba