Penumpang Kesal Diminta Copot Payudara Prostetik di Bandara

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Penumpang Kesal Diminta Copot Payudara Prostetik di Bandara

Femi Diah - detikTravel
Rabu, 10 Apr 2024 15:05 WIB
Ilustrasi pengecekan keamanan di bandara
Ilustrasi pengecekan keamanan di bandara (Baona/Getty Images)
Dublin -

Seorang penumpang perempuan terkejut setelah diminta melepaskan payudara prostetik di Bandara Dublin. Itu setelah alarm pemindai keamanan berbunyi saat dilewatinya.

Dikutip dari BBC, Rabu (10/4/2024), perempuan itu bernama Realtan NΓ­ Leannain, yang berasal dari Belfast tetapi tinggal di luar Dublin, Irlandia pada Maret 2024. Pengalaman kurang menyenangkan itu didapatnya saat hendak terbang dengan penerbangan domestik ke Donegal bulan Maret 2024.

"Petugas keamanan bahkan tidak mengecek tubuh saya lebih dulu. Dia berdiri dan menunggu saya melepas payudara prostesik saya," kata Realtan dalam program Evening Extra BBC.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak bisa berpikir saat itu. Setiap kali saya mencoba merasionalisasikannya, saya tidak bisa," dia menambahkan.

Realtan menyebut alat pemindai keamanan yang baru itu menampilkan tanda segitiga dan lampu peringatan ketika mendeteksi payudara prostesik. Kemudian, petugas bandara itu memintanya untuk menunjukkan payudara prostetiknya.

ADVERTISEMENT

Di bandara lain, seperti Glasgow dan Amsterdam, yang juga menggunakan alat pemindai keamanan baru, dia juga akan dicegat staf bandara, karena alaram juga berbunyi. Tetapi, petugas di bandara-bandara itu menggeledah penumpang yang membuat alarm berbunyi sehingga dia bisa menjelaskan situasinya.

"Setelah mengeceknya, dia berkata, 'Oke, silakan'. Saya mengambil barang-barang saya, duduk untuk minum kopi, barulah setelah itu saya mulai menyadari situasinya," kata dia.

Setelah itu, Realtan tidak mau lagi situasi serupa terulang. Apalagi, dia tidak akan berhenti untuk melakukan perjalanan melalui bandara.

Dia pun mengirim email ke DAA, operator Bandara Dublin, pada April ini. Dia dan meminta jaminan bahwa tindakan serupa itu tidak akan terjadi lagi.

Tetapi, respons pengelola bandara mengecewakan dia. Realtan menyebut manajemen bandara tidak dapat memberikan jawaban sesuai permintaannya. Makanya, kini dia tidak mau diam saja.

Dia menyerukan agar protokol bandara dijelaskan secara detail melalui pengumuman di website atau pun media sosial maskapai penerbangan, agen travel online, atau yang lain agar dia dan orang lain yang memiliki posisi serupa tidak merasa diperlakukan tidak semestinya.

"Saya ingin melihatnya di situs web atau maskapai penerbangan, tempat kita memesan tiket seperti pengumuman kita tidak boleh membawa gunting atau cairan dalam jumlah tertentu," kata dia.

Juru bicara DAA mengatakan penyelidikan atas insiden tersebut menyimpulkan bahwa situasi tersebut seharusnya ditangani dengan lebih baik.

"Kami sangat menyesal penumpang kami mendapat pengalaman negatif saat melakukan perjalanan melalui Bandara Dublin baru-baru ini," kata DAA.

"Semua penumpang dalam situasi seperti ini dapat meminta pemeriksaan pribadi, yang kemudian difasilitasi oleh staf terlatih. Sayangnya, hal itu tidak terjadi pada hari tersebut. Kami menyampaikan permintaan maaf sepenuhnya kepada penumpang tersebut dan dapat meyakinkannya bahwa langkah-langkah telah diambil untuk memastikan situasi serupa dapat dihindari di masa depan," keterangan ditambahkan.

Realtan menegaskan dia sama sekali tidak ditawari pemeriksaan di ruang tertutup dan dia tidak menyadari bahwa ternyata itu bisa diminta oleh penumpang. Tetapi, Realtan berpendapat semestinya traveler tidak perlu meminta pemeriksaan pribadi, tetapi dari staf bandaralah yang memiliki standar tertentu.




(fem/fem)

Hide Ads