Antusias Warga Hadiri Open House Sultan HB X di Kepatihan Yogyakarta

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Antusias Warga Hadiri Open House Sultan HB X di Kepatihan Yogyakarta

Arawinda Dea Alisia - detikTravel
Rabu, 17 Apr 2024 11:05 WIB
Suasana open house di Kompleks Kepatihan, Kota Jogja, DIY, Selasa (16/4/2024).
Suasana open house di Kompleks Kepatihan, Kota Jogja, DIY, Selasa (16/4/2024).(Adji G Rinepta/detikcom)
Yogyakarta -

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar open house di Kantor Gubernur, Balai Kepatihan, Rabu (16/4/2024). Warga antusias.

Apalagi, acara itu sempat vakum empat tahun akibat pandemi Covid-19. Agenda itu diyakini mampu menghidupkan nilai wisata budaya yang ada di Jogja.

Acara utama open house adalah sesi salaman dengan Gubernur dan wakil Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dan KGPAA Paku Alam X, beserta istrinya. Selesai salaman atau berjabat tangan, warga kemudian dijamu dengan hidangan makanan yang telah disiapkan sebanyak 3000 kuota.

"Ke sini karena mau salaman sama sultan, bahasa kerennya sedot aura. Sultan itukan salable, karena valuenya kan tingg. Menjadi representasi yang baik nilai wisata budaya Jogja," kata Suryanto, salah satu pengunjung open house sekaligus pengamat seni, budaya, dan wisata di Jogja.

Menurut Suryanto acara open house ini menjadi representasi hubungan baik antara pemerintah dengan warganya. Kentalnya nilai budaya Jogja juga digambarkan dengan epik melalui sambutan hangat masyarakat terhadap setiap event yang diselenggarakan Pemda.

Suryanto menilai hal ini tentu menjadi magnet yang baik untuk menarik wisatawan datang ke Jogja dan mencicipi nikmat nilai budayanya. Seperti yang diketahui Jogja memiliki keistimewaan dalam penyelenggaraan pemerintahannya, yang mana dipimpin oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Selain itu, masih terpeliharanya Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman menjadikan Jogja kental akan makna budayanya.

Masyarakat yang mendatangi open house tidak hanya dari Jogja, namun juga turut menarik minat warga luar Jogja. Sejak pukul 08.00 kawasan Kepatihan telah dipadati warga yang rela mengantre panjang masuk ke dalam pendopo. Open house dimulai pukul 09.00 dan akan ditutup pada pukul 12.00.

"Dateng aja lagi mudik dari Jakarta, kapan lagi bisa ikut acaranya Sultan," kata salah satu pengunjung sekaligus pemudik dari luar kota yang tidak mau disebutkan namanya.

Suasana kompleks Kepatihan lantas ramai oleh warga yang mengatre dengan tertib menunggu giliran bersalaman dengan Sultan. Alunan gamelan Jawa menambah hidup suasana kejawen di lokasi itu. Masyarakat boleh dengan bebas mengambil lauk yang disediakan, mulai dari soto ayam, mie jawa goreng dan rebus, nasi liwet, serta aneka jenang dan minuman.

Rangkaian acara berlangsung kondusif dengan warga yang taat mengikuti protokol. Warga yang hadir tidak diperkenankan memakai celana pendek, sandal, dan dilarang mengambil selfie ketika prosesi salaman. Namun, yang menjadi sorotan adalah antrean yang mengular dan kurangnya fasilitas untuk berteduh membuat warga yang datang harus panas-panasan.

"kasepuhan banyak yang panas-panasan. jadi mereka basah kuyup menunggu. mungkin next bisa di arrange lebih bagus, diantisipasi posisi yang tidak panas seperti apa, disediakan tenda memanjang untuk antre jadi warga juga nyaman," kata Suryanto.

Untuk masyarakat yang tidak mampu menghadiri gelaran acara open house, Humas Pemda DIY telah menayangkan live streamingnya melalui kanal Youtube resmi, JITB, dan Instagram Humas Jogja.




(fem/fem)

Hide Ads