Model Wanita Terbang 1.600 Km Temui Pacar Online, eh Di-ghosting

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Model Wanita Terbang 1.600 Km Temui Pacar Online, eh Di-ghosting

Weka Kanaka - detikTravel
Jumat, 19 Apr 2024 06:07 WIB
Seorang wanita dan anak-anak dari Brasil menunggu penerbangan mereka di bawah papan yang menunjukkan sekitar selusin penerbangan yang dibatalkan di antara kedatangan yang dijadwalkan, di Bandara Internasional Miami, Senin, 27 Desember 2021, di Miami. Ribuan penerbangan di seluruh dunia dibatalkan atau ditunda pada hari Senin, karena kekurangan staf maskapai karena penyebaran cepat varian omicron dari COVID-19 terus mengganggu musim perjalanan liburan yang sibuk. (Foto AP/Rebecca Blackwell)
Ilustrasi penumpang menunggu di bandara. (Rebecca Blackwell/AP)
Jakarta -

Seorang model perempuan rela menempuh perjalanan jauh demi bertemu pacar online. Namun, sesampainya di bandara tak ada yang menjemputnya kendati menanti selama berjam-jam.

Kisah sedih dialami oleh River Blake (23). Ia terbang jauh dari Louisiana Amerika Serikat ke Rapid City, Dakota Selatan, dengan jarak 1.600 km. Ia terbang untuk menemui pacar online-nya.

Melansir NZ Herald, Jumat (19/4/2024), Blake bertemu dengan pacar online-nya pada 2019. Mereka berkenalan melalui direct message (DM) dan merasa cocok karena punya banyak kesamaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah bertahun-tahun menjalin hubungan online, pasangannya menyarankan ia terbang ke South Dakota. Blake pun ditawarkan untuk tinggal bersamanya karena sang pacar tengah membangun rumah dan ingin meminta bantuan untuk mendekor.

Dengan rasa senang Blake pun setuju dan memulai perjalanannya pada Sabtu (17/2). Ia terbang dari Bandara Regional Lafayette dengan tiga penerbangan lanjutan ke Rapid City. Pacar online-nya mengakomodasikan satu tiket sekali jalan untuk penerbangan yang menempuh delapan jam.

ADVERTISEMENT

Namun, setibanya di bandara Rapid City pukul 15.00 waktu setempat, pacarnya tak kunjung datang. Dia menunggu di bandara selama berjam-jam sambil berharap sang pria akan datang.

Dia menghabiskan satu jam pertama dengan bekerja dengan laptopnya di kafe bandara. Saat itu, ia belum curiga karena pacarnya terus menghubunginya untuk memberitahu bahwa dia sedang bersiap-siap menjemput.

Namun, setelah pacarnya mengirimkan foto selfie, Blake justru menyadari sesuatu hal yang janggal.

"Dia mengirimi saya sebuah foto, mengatakan bahwa dia pasti dalam perjalanan. Tetapi saya melihat rambu-rambu jalan yang menunjukkan bahwa dia menuju ke arah Barat, tetapi saya berada di Timur," kata dia.

"Saya tahu dia pasti menuju ke arah yang berlawanan dan saya mengirim pesan dengan mengatakan, 'Saya rasa Anda tidak akan menjemput saya'. Dia tidak mengatakan apa-apa dan kami tidak pernah berbicara lagi sejak saat itu," dia menambahkan.

Dia pun harus merogoh kocek cukup dalam yakni USD 1290 atau sekitar Rp 20,8 juta untuk mendapatkan penginapan dan penerbangan di waktu yang mepet.

Merasa sedih perjalanan jauhnya tak dihargai atau bahkan dilecehkan, Blake memesan kamar hotel setempat dan berkeliling kota dengan kawan baru yang dia temui. Dia ingin meredakan sedikit kekecewaannya.

"Saya menghabiskan tiga sampai empat jam di bandara berputar-putar dan ketika saya menyadari bahwa dia tidak akan menjemput saya, saya pun pergi. Saya memesan hotel Hilton untuk dua malam, bertemu dengan seorang pria yang baik melalui seorang teman, dan dia menunjukkan kota. Tentu saja masih terasa sakit, itu benar-benar membuat saya merasa tidak nyaman, tetapi setidaknya saya bisa jalan-jalan," dia menambahkan.

Kendati sedih, ia berusaha bersikap positif dari pengalaman tersebut.

"Saya sangat percaya bahwa segala sesuatu terjadi karena suatu alasan. Ini bukan waktu saya dan dia bukan orang yang tepat untuk saya. Saya hanya fokus pada karir saya sekarang, dan menghabiskan waktu untuk bepergian sebanyak yang saya bisa," katanya.




(wkn/fem)

Hide Ads