Ayo Melipir ke Keraton Yogyakarta! Ada Pameran Bertajuk Abhimantrana

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ayo Melipir ke Keraton Yogyakarta! Ada Pameran Bertajuk Abhimantrana

Arawinda Dea Alisia - detikTravel
Kamis, 25 Apr 2024 17:09 WIB
Pameran kontemporer di Keraton Jogja
Pameran temporer di Keraton Jogja (Arawinda Dea Alisia/detikcom)
Yogyakarta -

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat kembali gelar pameran temporer bertajuk Abhimantrana, yang merupakan upacara adat Keraton Yogyakarta. Pameran itu sekaligus memperingati Mangayubagya Tingalan Jumenengan Dalem atau Kenaikan Tahta Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Pameran itu resmi dibuka pada Jumat malam 8 Maret hingga 24 Agustus 2024. Berlokasi di Kagungan Dalem Komplek Kedhaton, Museum Keraton Yogyakarta, tepatnya di Gedung Sarangbaya.

Untuk masuk ke lokasi ini pengunjung domestik dikenakan biaya masuk sebesar Rp 15.000, dan untuk wisatawan asing mancanegara sebesar Rp 25.000.

Mengangkat tema fase daur hidup dari manusia Jawa, traveler yang datang kemari akan di ajak memasuki empat tigat ruangan berbeda. Setiap tamu yang berkunjung ke Keraton akan didampingi oleh seorang abdi dalem sebagai pemandu wisata yang menjelaskan filosofi Keraton hingga pameran yang terselenggara.

"Di sini memang selalu ada pameran temporer biasanya setiap 4 bulan sekali. Sebelumnya ada tentang pameran perjalanan hidup Sultan ke-10, dan sekarang tentang upacara adat Keraton," kata abdi dalem sekaligus tour guide Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Prabakusnawan.

Prabakusnawan menyebut pameran ini melahirkan makna bagi pengunjung untuk mengingatkan diri atas kehidupan dari lahir hingga kematian. Di sini terpajang pula potret informasi rangkaian upacara adat Keraton sebagai simbol pelestarian budaya yang divisualkan dengan lebih modern.

Terdapat total tiga ruangan yang disajikan pada pameran ini. Ruang pertama memuat informasi seluruh upacara adat keraton yang divisualisasikan dalam bentuk lukisan di dinding ruangan bersorotkan cahaya yang mempermanis ilustrasi. Ada sekitar 23 upacara adat yang disajikan sebagai bentuk simbol fase daur hidup manusia Jawa, dari kelahiran hingga kematian. Mulai dari acara mitoni, hingga gunungan. Terdapat pula maket tiga bangunan khas Jogja yang menyimbolkan sumbu filosofis, yaitu Tugu Pal, Keraton, dan Panggung Krapyak.

Ruangan kedua memuat media atau perabotan yang digunakan ketika upacara adat berlangsung. Dapat ditemukan manuskrip asli Babad Ngayogyakarta hingga kitab Al-Quran yang ditulis pada zaman Sultan ke-2. Tersaji pula replika pusaka penobatan untuk pergantian Sultan. Pada ruangan ini pengunjung dilarang memotret maupun mengambil video apapun.

Ruangan ketiga menyajikan detail visualisasi dari beberapa upacara adat Keraton disajikan. Mulai dari tedhak siten, upacara adat menapak tanah pertama bagi anak yang dimasukkan ke dalam sangkar besar. Ditampilkan pula Krobongan yang menjadi tempat anak laki-laki di Keraton melakukan prosesi khitanan.

Tidak hanya dinikmati oleh pengunjung domestik saja, namun pameran ini juga terlihat ramai diminati oleh pelancong asing. Traveler yang datang kemari tidak perlu khawatir akan kekurangan informasi, karena setiap tamu akan didampingi oleh abdi dalem selaku pemandu wisata.

Hebatnya lagi, tidak sedikit abdi dalem yang mumpuni dalam berbahasa asing sehingga mampu untuk menyajikan informasi bagi turis mancanegara. Traveler yang akan berkunjung kemari pastikan datang di jam 08.30 hingga 14.30 WIB.




(fem/fem)

Hide Ads