Mata uang Jepang, yen, terdepresiasi hingga ke angka terendah dalam 34 tahun. Kondisi itu berkah bagi turis, namun tidak untuk wisatawan lokal.
Melansir NHK, Senin (29/4/2024) mata uang yen menyentuh ke kisaran angka 158 terhadap dolar. Itu sekaligus menjadi level terendah baru bagi Yen dalam 34 tahun.
Melemahnya yen menjadi keuntungan tersendiri bagi para turis. Terlihat dari banyaknya turis asing yang berbondong mengunjungi tempat-tempat wisata populer di Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Misalnya, pada pemandangan Kota Kawagoe yang terletak hanya sekitar satu jam dari pusat kota Tokyo. Kota itu menarik para wisatawan karena bersejarah dan memiliki perumahan dengan gaya gudang tradisional.
Kini, depresiasi Yen membuat wisatawan dapat menikmati keindahan Negeri Sakura dengan lebih lama.
Seorang turis asing mengatakan kepada NHK bahwa melemahnya yen memudahkan mereka berbelanja dan mengunjungi banyak tempat di Jepang.
Namun, ketika depresiasi yen menjadi berkah tersendiri bagi para wisatawan, hal itu tidak berlaku bagi masyarakat ataupun traveler dalam negeri.
"Saya sangat ingin bepergian ke luar negeri, tetapi sekarang tidak semudah itu," kata salah satu warga Jepang yang tidak disebutkan namanya.
Bahkan, menurut survei yang dilakukan oleh agen perjalanan besar JTB, menunjukkan lebih dari 70 persen responden memilih tidak melakukan perjalanan semalam. Pada survei tahun ini, ada lebih banyak orang yang menyebut alasan tantangan ekonomi dibandingkan survei tahun lalu.
Selain itu, Jepang saat ini tengah memulai musim semi. Menurut Japan.travel, selama periode ini Jepang berada pada suhu nyaman yakni 12 derajat Celcius. Traveler dapat melihat bunga-bunga bermekaran baik di taman hingga di kota. Sedangkan bagi traveler yang ingin mencari salju, masih bisa mendapati di area resor ski di Hokkaido.
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Foto: Momen Liburan Sekolah Jokowi Bersama Cucu-cucunya di Pantai
Aturan Baru Bagasi, Presdir Lion Air Group: Demi Keselamatan