Dubai memiliki bandara tersibuk di dunia yakni Bandara Internasional Dubai. Kedepannya, operasional bandara itu akan digeser ke bandara senilai ratusan triliun rupiah.
Melansir Yahoo News, Senin (29/4/2024), Dubai akan memindahkan padatnya penerbangan ke Bandara Internasional Al Maktoum di Dubai World Center. Langkah ini akan memakan biaya senilai USD 35 Miliar atau sekitar Rp 569 Triliun dan pelaksanaan sekitar 10 tahun ke depan.
Rencana tersebut sebenarnya telah disusun bertahun-tahun namun tertunda oleh dampak krisis ekonomi tahun 2009.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sedang membangun sebuah proyek baru untuk generasi mendatang, memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan stabil untuk anak-anak kami dan anak-anak mereka pada gilirannya," kata Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum dalam sebuah pernyataan online.
"Dubai akan menjadi bandara dunia, pelabuhan, pusat kota dan pusat global yang baru," sambungnya.
Bersamaan dengan pengumuman, dilampirkan pula proyeksi bandara ke depannya. Terlihat bandara itu didominasi dengan warna putih dan arsitektur yang bergelombang seakan tenda-tenda tradisional suku Badawi di Jazirah Arab.
Bandara itu kini hanya memiliki dua landasan pacu seperti Bandara Internasional Dubai (DXB). Tetapi nantinya, bandara itu akan memiliki lima landasan pacu paralel dan 400 gerbang pesawat.
Adapun kesehatan keuangan maskapai penerbangan Uni Emirate Arab, yakni Emirates, telah menjadi barometer bagi industri penerbangan seluruh dunia dan kesehatan ekonomi Dubai. Kota itu dan Emirates dikabarkan pulih dengan cepat dari pandemi dengan mendorong pariwisata bahkan ketika beberapa negara lamban kembali dari keterpurukan pandemi.
Sementara itu, penumpang yang terbang melalui DXB melonjak di 2023 dengan total 86,9 juta penumpang. Itu melebihi total tahun 2019 dengan 86,3 juta penumpang.
Sebelumnya pada Februari, Dubai telah mengumumkan angka pariwisata terbaiknya. Mereka mengeklaim ada 17,15 juta pengunjung internasional yang menginap pada 2023. Adapun tingkat hunian hotel rata-rata mencapai sekitar 77 persen.
Seiring dengan meningkatnya wisatawan, hal ini kembali memberikan beban kepada DXB. Adapun bandara itu juga masih terkendala oleh lingkungan perumahan dan dua jalan raya utama.
Sedangkan Bandara Internasional Al Maktoum berada sekitar 45 kilometer dari DXB. Bandara itu dibuka sejak tahun 2010 dengan awalnya satu terminal. Bandara tersebut berfungsi sebagai tempat parkir pesawat Airbus A380 bertingkat milik Emirates dan pesawat lainnya selama pandemi. Perlahan bandara itu hidup kembali dengan penerbangan kargo dan pribadi.
Bandara tersebut juga menjadi tuan rumah event Dubai Air Show dua tahunan dan memiliki padang pasir yang luas dan kosong yang dapat dikembangkan.
Pengumuman dari Sheikh Mohammed mencatat rencana Dubai untuk berekspansi lebih jauh ke selatan. Lokasi Expo 2020 di dekatnya telah menawarkan rumah bagi para pembeli.
"Saat kami membangun seluruh kota di sekitar bandara di Dubai Selatan, permintaan akan perumahan untuk satu juta orang akan mengikuti," kata penguasa Dubai. "Kota ini akan menjadi tuan rumah bagi perusahaan-perusahaan terkemuka di dunia dalam sektor logistik dan transportasi udara."
Namun, tekanan keuangan telah menghentikan langkah tersebut di masa lalu. Krisis keuangan Dubai pada tahun 2009, yang disebabkan oleh Resesi Besar, memaksa Abu Dhabi untuk memberikan dana talangan sebesar 20 miliar dolar AS kepada negara kota tersebut.
Sementara itu, negara kota ini masih berusaha untuk pulih setelah curah hujan terberat yang pernah tercatat di UEA, yang mengganggu penerbangan dan perdagangan selama berhari-hari.
(wkn/wkn)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda