Waspada Sesar Tua di IKN, Berpotensi Gempa!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Waspada Sesar Tua di IKN, Berpotensi Gempa!

Dwi Agus - detikTravel
Senin, 29 Apr 2024 23:05 WIB
Pekerjaan jalan bebas hambatan atau tol Balikpapan menuju IKN.
Ilustrasi IKN (Niken Dwi Sitoningrum/detikcom)
Sleman -

Peneliti Geologi dari UGM, Ir Gayatri Indah Marliyani, Ph.D mengungkapkan adanya sesar tua di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berpotensi gempa.

Peneliti dari Departemen Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menyebut kawasan IKN memiliki struktur lempengan tua pada bagian dasarnya.

"Sebenarnya di IKN ini ada beberapa sesar tua punya potensi untuk aktif. Ada studi kegempaan, dalam sejarah kegempaan di sekitar Kalimantan juga ada potensi untuk Magnitudo 4 sampai 5 gitu. Juga dalam sejarah juga banyak kejadian di sekitar Kalimantan," jelas Gayatri saat ditemui di kampus UGM, Sleman, Jumat (26/4) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gayatri lalu menyinggung pernyataan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono soal adanya sejumlah patahan atau di kawasan IKN. Di antaranya Sesar Maratua, Sesar Mangkalihat, dan Sesar Paternoster yang merupakan sesar aktif, meski jarang gempa.

Ia meyakini pernyataan BMKG sudah berdasarkan studi untuk upaya mitigasi ke depan.

ADVERTISEMENT

"Jadi ya memang pengeluaran potensi gempa itu juga mestinya sudah memperhatikan studi di situ dan memang ada juga tim yang khusus meneliti ya tentang kondisi geologi di IKN. Jadi memang kalau dikeluarkan potensi itu pasti ada dasar," katanya.

Meski begitu, Gayatri memastikan kegempaan di kawasan Kalimantan, khususnya IKN, tidak seaktif Pulau Jawa. Sebab, sesar lempeng di kawasan Pulau Jawa masih aktif bergerak, tepatnya karena pertemuan antara sesar Indo-Australia dengan Eurasia.

Sementara itu, lempeng di kawasan Kalimantan tergolong sangat dalam. Bahkan letaknya berada pada batuan dasar, sehingga dia mengistilahkan sebagai struktur tua di kawasan Kalimantan.

"Saat ini, tidak terlalu aktif, tapi ketika ditekan, bisa bergerak. Sesar Kalimantan ada potensi memang betul, tapi tidak akan timbul dalam pemahaman kami, geologi stress field di Kalimantan, gempa terjadi tidak terlalu besar paling magnitudo 4 sampai 5," ujarnya.

Dia pun meminta stakeholder terkait menyusun langkah mitigasi secara matang untuk kemudian dikoordinasikan dengan tim teknis lapangan. Kaitannya dengan pemenuhan standar kualitas bangunan yang tahan gempa.

Di sisi lain, Gayatri juga meminta para stakeholder terkait untuk memahami karakter tanah di Kalimantan. Dia mengingatkan struktur tanah Kalimantan yang didominasi gambut tentu berbeda dengan kawasan di Pulau Jawa.

"Kekompakan tanahnya juga berbeda sehingga desain dari bangunan harus disesuaikan. Setiap daerah itu kan ada karakter, misalnya untuk pembangunan di daerah yang tanah tipe tanahnya gambut dengan tipe tanah batuan keras itu tentu saja berbeda tapi itu sudah ranahnya desain geologi teknik," jelasnya.

Gayatri pun meminta masyarakat tetap waspada meski sesar di Kalimantan tidak seaktif di Pulau Jawa, Sumatera, dan pesisir Laut Selatan. Hal ini karena potensi kegempaan bisa terjadi sewaktu-waktu.

"Memang nggak aktif Jawa, Sumatera, dan kawasan Bali ke timur, lalu Sulawesi ada lalu Halmahera, Papua aktif tapi Kalimantan itu memang tenang jadi kayak itu bukan berarti tidak ada 100 persen. Ada potensi tapi tidak sebanyak potensi yang lain," ujar dia.


-------

Artikel ini telah naik di detikJogja.




(wsw/wsw)

Hide Ads