Banjir parah melanda Masai Mara, taman nasional di Kenya di Afrika. Turis-turis yang sedang bersafari mendadak dievakuasi.
Dilansir dari The New York Times pada Kamis (2/5/2024), Sungai Telek yang yang berada di Masai Mara meluap ke beberapa bagian cagar alam. Juru bicara Palang Merah Kenya, Munir Ahmed, mengatakan lebih dari 90 pengunjung diselamatkan akibat banjir itu.
"Situasi di Masai Mara sangat buruk," ujar Daniel Ikayo, pemilik perusahaan safari, yang di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa di antaranya dievakuasi menggunakan helikopter, yang lainnya melarikan diri lewat air. Bencana itu menimbulkan kerusakan pada sumber daya ekonomi utama di Kenya, termasuk peternakan, tanaman, pangan, dan infrastruktur.
Menurut Mohammed Hersi, direktur perusahaan safari dan mantan ketua federasi pariwisata Kenya, mengatakan bahwa sebagian wilayah Masai Mara terkena dampaknya.
"Semua hotel dan kamp di dekat sungai dan di dalam taman nasional serta cagar alam harus bersiap untuk kemungkinan evakuasi jika sungai meluap," kata Alfred Mutua, menteri Pariwisata Kenya.
Musim hujan panjang di Kenya berlangsung sejak bulan April hingga Juni. Di musim ini, lebih dari satu juta rusa kutub dan zebra menyeberang dan menjadi atraksi yang menarik turis dari seluruh dunia.
Hujan diperkirakan terus berlanjut, kata kantor kepresidenan Kenya. Orang-orang yang berada dekat sungai, bendungan dan waduk diminta untuk mengungsi dalam waktu 48 jam.
"45 jalan dan lebih dari 370 sumber air telah hancur, dan lebih dari 600 tempat usaha dan 35.000 hektar tanaman terkena dampaknya," kata Ahmed.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!