Temuan di Kecelakaan Maut SMK Depok di Ciater, Sistem Pengereman Bocor

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Temuan di Kecelakaan Maut SMK Depok di Ciater, Sistem Pengereman Bocor

Dian Firmansyah - detikTravel
Selasa, 14 Mei 2024 07:05 WIB
Petugas kepolisian mengevakuasi korban kecelakaan bus pariwisata di Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024). Dinas Kesehatan Kabupaten Subang mencatat, dalam kecelakaan bus yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok tersebut untuk sementara terdapat 11 orang korban meninggal dunia yang terdiri dari 10 orang siswa SMK dan 1 orang pemotor asal Cibogo Kabupaten Subang. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.
Kecelakaan bus pariwisata SMK Lingga Kencana. Depok (Raisan Al Farisi/Antara)
Jakarta -

Tim gabungan dari polisi, KNKT, Dishub Kabupaten Subang, Dishub Jawa Barat, dan APM (Agen Pemegang Merk) melakukan pemeriksaan terhadap bangkai bus bernomor polisi AD 7524 DG di Ciater, Subang. Ditemukan ada kebocoran pada sistem pengereman.

Dikutip dari detikJabar, Selasa (14/5/2024), pemeriksaan dilakukan tim dari APM pada bus yang mengangkut pelajar SMK Lingga Kencana Depok dan mengalami kecelakaan pada Sabtu (11/5), sekitar pukul 18.45 WIB. Sebanyak 11 orang meninggal dunia, sebagian besar adalah pelajar, satu orang guru, dan seorang pengendara sepeda motor.

Pemeriksaan itu meliputi bagian-bagian vital pada bus, mulai dari sistem kendali, sistem rem, mesin, hingga keamanan lainnya tak luput dari pemeriksaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini (kemarin, Red) kami, dari Dinas Perhubungan Subang, melaksanakan pengujian terkait laka lantas Ciater. Kami bersama tim dari penguji kendaraan dari Subang, Lantas Dishub Provinsi Jabar melaksanakan giat apa saja yang menjadi cikal-bakal kecelakaan ini, ini akan jadi pedoman bagi kami untuk dapat memberikan statement apabila nanti diperlukan saat persidangan," ujar Jamaludin Kabid Lalin Dishub Subang, Senin (13/05).

"Kami saat ini sedang dilakukan pengujian apa penyebabnya. Tadi diinformasikan ada satu kebocoran di dalam mekanik pengereman kendaraan ini, baik oli maupun gas atau angin yang keluar," kata dia.

ADVERTISEMENT

Pemeriksaan itu juga mengungkap jika bus PO Putera Fajar berkantor di Wonogiri bermesin tahun 2006, dan uji KIR sudah kadaluwarsa.

"Untuk PO saat ini belum dapat kami temui, beralamat di Wonogiri. Kalau ke Bekasi belum tahu, hanya informasi saja, mesin tahun 2006. Bus ini sudah melaksanakan uji KIR, tapi batas waktu uji sudah lewat, tanggal 6 Desember 2023 sudah habis masa berlakunya. Saat ini belum melakukan pengujian KIR lagi," ujar dia.




(fem/fem)

Hide Ads