Festival Gunung Slamet 2024, Sajikan Tradisi Unik hingga Kuliner Langka

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Festival Gunung Slamet 2024, Sajikan Tradisi Unik hingga Kuliner Langka

Weka Kanaka - detikTravel
Minggu, 19 Mei 2024 08:08 WIB
Festival Gunung Slamet 2024.
Festival Gunung Slamet 2024. (Istimewa)
Jakarta -

Gunung Slamet adalah gunung tertinggi di Jawa Tengah. Selain sebagai yang tertinggi, daya tariknya juga tertuang di Festival Gunung Slamet.

Gunung Slamet adalah gunung setinggi 3.432 mdpl yang berada di Kabupaten Purbalingga. Gunung itu menyimpan misteri juga kearifan lokal masyarakat.

Waktu terbaik berkunjung ke sini tentunya saat dijalankan Festival Gunung Slamet. Setiap tahunnya, ada ritual pengambilan air Tuk Sikopyah di sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diawali ritual niydhuk banyu (mengambil air), lalu melakukan estafet ngisi banyu (mengisi air), hingga ritual persemayaman air Si Kopyah. Ritual itu sarat makna bagi warga sekitar dan unik untuk disaksikan.

Ritual itu menjadi daya tarik masyarakat karena keunikan dan jarak ritual yang mencapai tiga kilometer menuju kawasan wisata Lembah Asri.

ADVERTISEMENT

Perayaan itu juga akan berlangsung di tahun 2024, tepatnya pada 12-14 Juni nanti. Letaknya di Desa wisata Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga.

Diselenggarakan tahunan, Festival Gunung Slamet 2024 masuk dalam agenda wisata nasional. Ada tiga agenda penting perayaan itu, pertama adalah Kirab Gunungan yang didalamnya berlangsung Kirab Air Si Kopyah dan hasil bumi, ruwatan agung, rebutan tumpeng dan hasil bumi.

Kemudian, tak kalah ditunggu adalah tradisi Perang Tomat. Untuk meramaikan perang ini pun dipersiapkan lebih dari tiga kuintal tomat untuk memeriahkannya.Siapa yang berani melempar juga harus siap menerima lemparan tomat tanpa ampun.

"Memasuki penyelenggaraan tahun ke tujuh, Festival Gunung Slamet 2024 yang membuat berbeda adalah kehadiran Serang Carnival. Disini kreasi adibusana karya warga Serang akan ditampilkan layaknya arak-arakan night carnival," kata panitia penyelenggara Festival Gunung Slamet 2024, Joko Purnomo, dalam keterangannya.

"Ini sebagai ajang silaturahmi dan nguri-uri budaya Jawa agar tetap lestari," tambahnya lagi.

Rangkaian kegiatan yang sarat kearifan lokal ini selalu menarik perhatian masyarakat untuk datang. Biasanya wisatawan datang dari wilayah Purwokerto, Banyumas, Cilacap, Pemalang, dan Kebumen.

Tak hanya menghidupkan dan melestarikan budaya tradisi, Festival Gunung Slamet juga disebut memberikan dampak positif bagi perekonomian setempat. Ratusan bahkan ribuan wisatawan dari berbagai daerah diprediksi akan datang untuk menyaksikan dan ikut berpartisipasi dalam festival ini.

Berwisata ke kawasan lereng Gunung Slamet, juga jangan sampai melewatkan kuliner andalannya, yakni Nasi Bronjol. Karena itu adalah sajian khas yang langka. Terdiri dari nasi merah dan jagung, dilengkapi lauk pauk ikan asin, kluban, daun singkong, sambal, lalapan daun sawi, hingga petai.

Hidangan itu langka karena sudah jarang dibuat oleh masyarakat lokal. Mengingat pembuatannya masih dengan cara manual menumbuk beras merah dan jagung, sehingga butuh waktu tiga hari sebelum tersaji dengan lauk pauknya. Nasi Bronjol hanya bisa ditemukan di lokawisata Damaran Forest, Serang Purbalingga.




(wkn/wkn)

Hide Ads