Saat Macan Tutul dan Kumbang Terekam Kamera Gunung Gede Pangrango

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Saat Macan Tutul dan Kumbang Terekam Kamera Gunung Gede Pangrango

Ikbal Selamet - detikTravel
Minggu, 26 Mei 2024 17:10 WIB
Tangkapan layar video kamera pengawas Gunung Gede Pangrango.
Foto: Macan tutul terekam kamera di gunung Gede Pangrango (dok. Istimewa)
Cianjur -

Seekor macan tutul dan seekor macan kumbang tertangkap kamera sedang berjalan beriringan di Gunung Gede Pangrango.

Keberadaan hewan buas itu diketahui jauh dari jalur pendakian. Meski begitu, para pendaki diminta untuk tidak membuang sisa makanan agar kucing besar tersebut tak berubah perilaku dan mendekat ke jalur pendakian.

Berdasarkan video kamera pemantau yang diunggah ke akun resmi Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, terlihat seekor macan tutul berjalan di tengah hutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak lama, menyusul macan kumbang di belakangnya seraya mendekati lokasi kamera terpasang.

"Betul beberapa hari lalu ada dua ekor macan tutul yang terpantau kamera. Yang hitam pun sebenarnya merupakan spesies macan tutul, tapi karena pigmen kulit menjadikannya berwarna hitam atau kalau masyarakat menyebutnya itu macan kumbang," ujar Kepala Balai Besar TNGGP Sapto Aji, Minggu (26/5/2024).

ADVERTISEMENT

Namun, Sapto mengaku belum mengetahui apakah kedua macan tutul tersebut merupakan pasangan jantan dan betina atau induk dan anak.

"Keduanya itu sepasang atau yang satu remaja dan satu induk belum tahu," kata dia.

Menurut dia, saat ini tercatat ada 24 ekor macan tutul di kawasan Gunung Gede Pangrango.

"Untuk tahun ini akan ada survey jumlah macan tutul di pulau Jawa, tapi untuk sementara berdasarkan data yang kami punya di Gunung Gede Pangrango ada 24 ekor macan tutul, termasuk yang macan kumbang," kata dia.

Dia menyebut untuk perkembangbiakan Macan Tutul di Gunung Gede Pangrango terjadi secara alami, tetapi habitatnya dijaga oleh petugas.

"Perkembangbiakannya alami, kita hanya menjaga dan mengamankan habitatnya," ucap dia.

Humas Balai Besar TNGGP Agus Deni, memastikan keberadaan macan tutul itu jauh dari jalur pendakian. Namun dia meminta para pendaki agar tidak membuat sampah makanan sembarangan.

Hal itu dikhawatirkan akan mengubah perilaku hewan liar dan mendekati jalur pendakian.

"Itu di luar jalur pendakian, sehingga aman. Secara naluri satwa liar menghindari manusia. Hanya kita minta jangan buang sampah sembarangan, kalau tertinggal makanan itu dapat mengubah hewan, maka mengubah perilakunya, termasuk macan tutul. Makanya jangan menyisakan atau memberikan makanan karena nanti mereka ada di sekitar jalur," kata dia.

-------

Artikel ini telah naik di detikJabar.




(wsw/wsw)

Hide Ads