PewDiePie Kesal Tak Terkira Soroti Turis Rusuh Demi Konten di Jepang

Weka Kanaka - detikTravel
Senin, 27 Mei 2024 09:35 WIB
PewDiePie memberikan reaksi kepada perilaku aneh para turis yang membuat konten di Jepang. (Youtube.com/@PewDiePie)
Jakarta -

Banyak turis melakukan tindakan aneh dan menyebalkan demi mendapatkan konten viral di Jepang. Youtuber terkenal, PewDiePie, sampai kesal dan angkat bicara.

Felix Kjellberg atau dikenal sebagai PewDiePie mengunggah video lagi di Youtube setelah rehat pada 2022. Dalam video itu, dia mengunggah video tentang konten-konten aneh dari turis asing di Jepang.

Dia kesal dan emosi berat kepada pembuat konten yang mengganggu warga lokal. Dia bahkan melabeli mereka sebagai teroris.

Ia menduga para konten kreator atau YouTuber bertindak menjengkelkan demi mendapatkan banyak perhatian dan viral.

"YouTuber, mereka adalah yang terburuk," katanya dalam video yang telah ditonton lebih 1,8 juta kali.

"YouTuber merusak segalanya, dan saat ini YouTuber sedang merusak Jepang. Dan sekarang sudah sejauh ini sehingga Jepang benar-benar mulai mengambil tindakan," dia menambahkan.

Melansir News.com.au, Senin (27/5/2024), Kjellberg, yang berasal dari Swedia dan pindah ke Jepang untuk tinggal bersama istrinya, Marzia. Dia populer sebagai kreator YouTube dengan jumlah subscriber terbanyak hingga kemudian rehat dari Youtube pada 2022.

Kjellberg menyoroti beberapa kreator yang mengganggu seperti menolak membayar ongkos bus dan kereta api atau kreator yang melecehkan orang di depan umum dan kereta bawah tanah. Ada juga yang masuk ke zona konstruksi tanpa izin.

Misalnya seorang streamer, Johnny Somali, yang akhirnya ditangkap dan didenda 200 ribu yen atau Rp 20,4 juta setelah melecehkan orang. Sebagai senior dalam dunia konten, ia pun memberikan wejangan kepada turis yang ingin melakukan tindakan serupa.

"Ini tidak akan ada gunanya," katanya.

"Anda tidak akan mengembangkan channel Anda, Anda hanya akan membuat semua orang membenci Anda dan Anda akan menyesalinya. Jangan menjadi orang bodoh," dia menambahkan.

Kasus itu muncul ketika Jepang semakin gencar menindak perilaku turis yang mengganggu. Misalnya pada awal bulan ini, pemerintah Jepang memasang penghalang besar berukuran 2,5 meter kali 20 meter di sebuah minimarket berlatar Gunung Fuji.

Itu setelah penduduk lokal Fujikawaguchiko merasa muak dengan banyaknya pengunjung asing yang membuang sampah sembarangan, masuk tanpa izin, dan melanggar peraturan lalu lintas untuk mendapatkan foto.

Selain itu, pada bulan April terdapat larangan turis yang ditetapkan di sebuah distrik populer di Kyoto.

Wisatawan sekarang dilarang memasuki gang-gang tertentu di Gion, distrik yang terkenal sebagai tempat para geisha bekerja di kedai-kedai teh.

Penduduk setempat muak dengan gerombolan turis, dan mengatakan bahwa lingkungan mereka bukanlah taman hiburan. Sehingga penduduk memohon kepada pemerintah kota untuk mengambil tindakan.

"Kami tidak ingin melakukan hal ini, tapi kami putus asa," kata Isokazu Ota, anggota eksekutif dewan penduduk Gion.



Simak Video "Video Gol Demi Gol Jepang Bikin Indonesia Kocar-kacir"

(wkn/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork