26 Badak Jawa Tewas di Ujung Kulon, Peneliti: Kegagalan Luar Biasa KLHK

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

26 Badak Jawa Tewas di Ujung Kulon, Peneliti: Kegagalan Luar Biasa KLHK

Bahtiar Rifa'i - detikTravel
Selasa, 04 Jun 2024 19:37 WIB
Badak Jawa di Ujung Kulon yang berhasil tertangkap kamera.
Ilustrasi badak jawa. (Ridwan Setiawan (WWF Indonesia))
Jakarta -

Kabar duka menimpa Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) setelah 26 badak Jawa tewas diburu. Peneliti menyoroti pengawasan yang dilakukan KLHK.

Puluhan badak Jawa yang mati itu dianggap sebagai kegagalan pengawasan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam mengelola konservasi hewan yang dilindungi.

Bahkan, organisasi yang fokus di konservasi, Yayasan Auriga Nusantara, menganggap kegagalan ini bukan hanya terjadi di Ujung Kulon, tapi juga di taman nasional lain di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal ini menunjukkan kegagalan luar biasa KLHK mengelola konservasi spesies di Indonesia, persoalan di Ujung Kulon ini jamak terjadi di taman nasional lain, " kata peneliti dari Yayasan Auriga Nusantara, Riszki Is Hardiyanto, kepada detikcom, Senin (3/2024).

Menurutnya, spesies seperti badak Sumatera, gajah, orang utan, dan harimau di taman nasional-taman nasional juga tidak lebih baik dari badak Jawa di Ujung Kulon. Pengelolaan dan konservasi pada satwa-satwa di atas juga harus dievaluasi.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan peristiwa yang terjadi di Ujung Kulon juga merupakan buah dari kegagalan KLHK dalam mengelola konservasi. Petugas di Ujung Kulon hanya mengikuti perintah dari kementerian.

Artinya, pengelolaan konservasi spesies oleh KLHK perlu dievaluasi secara menyeluruh dan mendasar.

Badak Jawa, kata Riszki, merupakan hewan yang populasinya sangat sedikit. Dia mengatakan persoalan kematian dan perburuan badak Jawa harus disikapi dengan serius. Terlebih satwa ini hanya tinggal di satu habitat, yaitu di Ujung Kulon.

"Angka 26 tersebut perlu didalami hingga tuntas diketahui validitasnya. Seperti apa jenis kelaminnya, berapa usia masing-masing, dan sebagainya, " ucapnya.

Sebelumnya, Kapolda Banten Irjen Abdul Karim mengatakan ada 26 Badak Jawa yang tewas diburu di Taman Nasional Ujung Kulon atau TNUK. Dugaan ini muncul dari hasil pengembangan penyidikan yang dilakukan oleh Direktorat Kriminal Umum.

"Badaknya 26, pelakunya 13," kata Kapolda Irjen Abdul Karim ke wartawan di Serang, Kamis (30/5).

Saat ditanya kembali untuk memastikan jumlah badak yang tewas, Kapolda membenarkan bahwa dugaannya adalah 26 badak tewas yang diburu.

"Iya, " katanya singkat.

Cula badak ini dijual oleh ke-13 pelaku ke penadah di Indonesia salah satunya tersangka Liem Hoo Kwan Willy alias Willy. Cula dijual dengan harga tinggi di China untuk pengobatan dan kosmetik.

_____________________

Artikel ini telah tayang di detikNews




(wkn/wkn)

Hide Ads