Kawasan yang asri membuat masjid ini semakin menambah kesan nyaman. Bukan hanya menarik sebagai bangunan yang sudah berumur, tapi juga terus beriringan dengan perkembangan zaman.
Ketua Yayasan Masjid At Taqwa Sriwijaya, Ali Marzuki, usai peresmian Aula Masjid At Taqwa Sriwijaya, Jumat (21/6/2024) menyebut nantinya di Aula Masjid At Taqwa ini akan digelar pusat pengembangan Artificial Intelligence (AI) berbasis syariah.
"Dengan keberadaan aula ini ke depannya kita ingin ini tempat kan sekarang lagi tren digital nah apalagi AI, nanti kita ada pusat pengembangan AI tapi berbasis syariah. Jadi itu kita mau coba kembangkan untuk menarik minat kaum muda untuk supaya tidak ketinggalan," dia berharap.
"Mudah-mudahan aula ini bisa menjadi manfaat yang maksimal, khususnya untuk lingkungan sekitar dan juga untuk lingkungan di luar Kebayoran Baru ini. Jadi magnet dan juga percontohan bagi masjid-masjid lain," kata Marzuki.
Sejarahnya, Marzuki menuturan masjid ini dibangun berasal dari tanah wakaf milik Yusuf bin Gede Ali dengan luas tanah awal sekitar 750 meter persegi.
Berjalannya waktu masjid ini pun mengalami perubahan dan dibangun kembali di tanah seluas 1.260 meter persegi. Pembangunan masjid ini pun diperluas guna menunjang kenyamanan dalam peribadatan, hingga kini Masjid At Taqwa Sriwijaya berdiri di tanah seluas 3000 meter persegi.
Dalam perkembangannya sejak sekitar 1960-an, adapun campur tangan dari Wakil Presiden Indonesia kelima Sudarmono yang membuat kawasan masjid ini semakin luas.
"Pada awalnya ini merupakan tanah wakaf kakek dari kakek saya lagi yaitu Haji Yusuf bin Gede Ali, kemudian turun ke kakek saya terus dikelola dari yang luasnya 700 meter bertahap dikembangkan hingga sekarang kurang lebih 3.500 meter persegi. Peran dari almarhum ayahanda Bapak Abdul Aziz Marzuki diluaskan dan juga bantuan dari Pak Sudarmono wapres dahulu jadi proses rislah diberi kemudahan untuk memperluas area ini," ujar kepada detikTravel.
Masjid At Taqwa Sriwijaya ini juga terletak di area yang strategis, berada di tengah pusat perkantoran. Inilah yang membuat masjid tersebut tak pernah sepi dikunjungi orang, entah untuk menunaikan ibadah ataupun untuk sejenak beristirahat.
"Alhamdulillah lokasi ini berada di tengah-tengah pusat kota yang dikelilingi perkantoran dan juga pusat niaga, jadi boleh dibilang menjadi pusat persinggahan bagi para eksekutif perkantoran," kata dia.
Dari segi arsitektur, masjid ini juga mempunyai menara tinggi yang berada di depan bangunan. Kemudian bentuk masjid juga memiliki segi enam yang mana sebagai cerminan dari rukun iman. Marzuki menjabarkan bangunan lama masjid dirombak dan dibangun ulang sesuai konsep rukun iman tersebut.
"Arsitektur bangunan tadinya masih bangunan lama kemudian almarhum merekrut PT. Tiga Dimensi, nah dibentuklah konsep rukun iman dengan enam segi bentuknya jadi konsep dari rukun iman itu disesuaikan dengan arsitektur Masjid At Taqwa," kata Marzuki.
Saat menunaikan ibadah sholat Jumat, cuaca di area luar masjid pun tak begitu terasa panas. Angin yang berhembus sepoy-sepoy membuat terasa betah dan nyaman berlama-lama di sini. Secara tampilan dalam masjid pada pintu-pintu dan jendela-jendela masjid terdapat ukiran kaligrafi berbahan kayu yang solid.
Perpaduan arsitektur tradisional dan modern begitu kental pada masjid ini. Usai sholat Jumat selesai dilaksanakan, jemaah tak langsung pergi meninggalkan masjid itu, ada yang duduk sambil bercengkrama dan adapun yang sejenak merebahkan badan sembari memejamkan mata.
Ya, memang masjid itu begitu nyaman untuk berdiam lama.
Dalam peresmian Aula Masjid At Taqwa Sriwijaya ini turut hadir Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno. Pada kesempatan ini, Ma'ruf Amin menceritakan dahulu dirinya kerap memberikan khutbah di Masjid At Taqwa Sriwijaya.
"Dulu saya sering khutbah di masjid ini," ujar Wapres Ma'ruf Amin.
Ma'ruf Amin juga menyebut almarhum Abdul Aziz Marzuki sosok yang begitu mementingkan umat, bahwasannya memiliki tanah yang berada di kawasan elit namun tidak menjualnya kepada manusia tetapi kepada Sang Pencipta.
"Beliau tidak bertujuan bertransaksi dengan orang tapi beliau bertransaksi dengan Allah SWT. Beliau lebih memilih berdagang dengan Allah daripada dengan manusia, kalau diuangkan ini nilainya tinggi sekali tapi berdagang dengan Allah nilainya nilainya di akhirat banyak sekali," ujar Wapres.
Simak Video "Video: Blok M Ramai di Hari Kedua Lebaran, Antrean Kuliner Mengular"
(fem/fem)