Lynx iberia, salah satu kucing paling langka di dunia, tidak lagi diklasifikasikan sebagai spesies yang terancam punah. Kini, masuk daftar rentan.
Mengutip BBC, Senin (25/6/2024), keputusan itu dimuat dalam laporan dari International Union for Conservation of Nature (IUCN).
IUCN mengkategorikan spesies itu dalam "daftar merah" berdasarkan tingkat risiko yang mereka hadapi. Pada hari Kamis (20/6) status lynx iberia dinaikkan dari "terancam punah" menjadi "rentan" setelah terjadi lonjakan jumlah yang signifikan.
Populasinya meningkat dari 62 individu dewasa pada tahun 2001 menjadi 648 pada tahun 2022. Jumlah populasi lynx muda dan dewasa saat ini diperkirakan mencapai lebih dari 2.000 ekor.
Seperti namanya, spesies kucing liar ini tinggal wilayah Iberia, yakni antara Spanyol dan Portugal. Hilangnya habitat, perburuan liar, dan kecelakaan di jalan raya mendorong spesies ini ke ambang kepunahan.
Menurut data sensus terbaru, ada total 14 kelompok dengan hewan-hewan tersebut stabil dan bereproduksi. Dari jumlah tersebut, 13 di antaranya berada di Spanyol dan satu di Portugal.
Kucing liar dulunya merupakan hewan yang umum ditemukan di seluruh Semenanjung Iberia. Namun, sejak tahun 1960-an jumlahnya menurun drastis.
Peningkatan itu sebagian besar berkat upaya konservasi yang berfokus pada peningkatan sumber makanan utama, yaitu kelinci liar yang juga terancam punah, yang dikenal sebagai kelinci Eropa.
Program pembebasan ratusan lynx yang ditangkarkan serta pemulihan semak belukar dan hutan juga berperan penting dalam memastikan lynx tidak lagi terancam punah.
Francisco Javier Salcedo Ortiz, seorang koordinator yang bertanggung jawab untuk memimpin aksi konservasi, menggambarkannya sebagai "pemulihan terbesar spesies kucing yang pernah dicapai melalui konservasi".
Ortiz mengatakan bahwa masih ada "banyak pekerjaan yang harus dilakukan" untuk memastikan hewan-hewan tersebut bertahan hidup dan spesies ini dapat pulih kembali.
"Ke depan, ada rencana untuk memperkenalkan kembali lynx Iberia ke lokasi-lokasi baru di Spanyol bagian tengah dan utara," tambahnya.
Menurut IUCN, wilayah yang ditempati spesies ini sekarang jauh lebih luas, melonjak dari 449 km persegi pada tahun 2005 menjadi 3.320 km persegi saat ini.
Simak Video "Axolotl, Salamander Naga Air yang Terancam Punah"
(msl/fem)