Taiwan Wanti-wanti Warga yang Bepergian ke China, Hong Kong, dan Makau

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Taiwan Wanti-wanti Warga yang Bepergian ke China, Hong Kong, dan Makau

Weka Kanaka - detikTravel
Jumat, 28 Jun 2024 18:39 WIB
TAIPEI, TAIWAN - AUGUST 04:  (D-CA) A man buys scratch-off lottery tickets from a local street vendor on August 04, 2022 in Taipei, Taiwan. Taiwan remained tense after Speaker of the U.S. House Of Representatives Nancy Pelosi visited earlier this week, as part of a tour of Asia aimed at reassuring allies in the region. (Photo by Annabelle Chih/Getty Images)
Ilustrasi Taiwan. (Getty Images/Annabelle Chih)
Jakarta -

Taiwan telah memberikan imbauan kepada warganya untuk menghindari perjalanan ke China dan wilayah semi-otonom China yang termasuk Hong Kong dan Makau. Mengapa demikian?

Melansir ABC, Jumat (28/6/2024), imbauan itu menyusul ancaman dari China untuk mengeksekusi para pendukung kemerdekaan Taiwan, yang merupakan pemerintahan otonom khusus.

Juru bicara dan wakil kepala Dewan Urusan Daratan, Liang Wen-chieh, mengeluarkan imbauan itu pada konferensi pers Kamis (27/6/2024). Pernyataan itu merespons pernyataan China yang menyebut Taiwan adalah wilayahnya sendiri dan dapat diambil kembali secara paksa jika diperlukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ancaman dari pemerintah China pun semakin keras untuk memburu dan mengeksekusi para pendukung kemerdekaan Taiwan. Itu setelah terpilihnya Lai Ching-te dari Partai Progresif Demokratik yang pro-kemerdekaan Taiwan.

Adapun China dikabarkan telah menolak semua kontak dengan pemerintah Taiwan sejak pemilihan mantan presiden Tsai Ing-wen dari DPP pada 2016 lalu. Ketengan berlangsung setelah Taiwan menolak permintaan Beijing untuk mengakui dirinya sebagai bagian dari China.

ADVERTISEMENT

"Menanggapi pedoman baru yang terkait dengan apa yang disebut 'kejahatan pemisahan diri,' pemerintah memiliki tanggung jawab untuk mengingatkan warga negara bahwa ada risiko nyata yang terbawa," ujar Liang Wen-chiech.

Sebenarnya pemerintah Taiwan tidak melarang kunjungan atau wisata ke tempat-tempat tersebut. Tetapi, mereka mengimbau pelancong untuk tidak mengekspresikan opini politik, membawa buku, atau memposting secara online terkait topik-topik yang berpotensi dapat digunakan oleh Partai Komunis untuk menahan dan mengadili mereka.

Di sisi lain, setiap tahunnya ratusan ribu orang Taiwan tinggal di China atau melakukan perjalanan ke sana, baik untuk bisnis, wisata, ataupun kunjungan keluarga. China pun telah menjadi tuan rumah kunjungan pejabat lokal Taiwan dan para pemimpin Partai Nasionalis yang beroposisi dan mendukung penyatuan kedua belah pihak.

Berbeda dengan kebijakan Taiwan yang cenderung santai terhadap pelancong ke China, pemerintah China justru sangat membatasi pariwisata warganya ke Taiwan. Itu sebagai cara untuk memberikan tekanan ekonomi kepada pemerintahan Taiwan kendati penerbangan langsung pun juga tersedia dari China daratan.




(wkn/wkn)

Hide Ads