Gunung Berapi Ini Sangat Mematikan Sampai Bikin Resah Ilmuwan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gunung Berapi Ini Sangat Mematikan Sampai Bikin Resah Ilmuwan

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Jumat, 05 Jul 2024 14:11 WIB
Gunung Rainier
Gunung Rainier di AS (Foto: CNN)
Jakarta -

Puncak Gunung Rainier berselimut salju dan menjulang setinggi 4.392 mdpl. Gunung itu dijuluki sebagai gunung paling mematikan oleh para ilmuwan.

Mengutip CNN, Jumat (5/7/2024), Gunung Rainier berada di negara bagian Washington, Amerika Serikat (AS). Kendati belum pernah mengeluarkan meletus secara signifikan dalam 1.000 tahun terakhir, namun potensi destruktifnya tidak main-main.

Ahli vulkanologi menyebut gunung itu sebagai gunung raksasa yang sedang tidur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gunung Rainier membuat saya terjaga di malam hari karena ancamannya yang begitu besar bagi masyarakat sekitar," ujar Jess Phoenix, seorang ahli vulkanologi dan perwakilan utama Union of Concerned Scientists.

"Tacoma dan Seattle Selatan dibangun di atas lumpur purba setebal 30,5 meter dari letusan gunung itu," dia menambahkan.

ADVERTISEMENT

Menurut US Geological Survey potensi destruktif dari gunung itu bukan terletak pada aliran lava yang berapi-api. Jika terjadi letusan, aliran lava tidak akan meluas lebih dari beberapa kilometer di luar batas Taman Nasional Gunung Rainier di Barat Laut Pasifik.

Selain itu, sebagian besar abu vulkanik kemungkinan besar akan menyebar ke arah timur, menjauhi pusat-pusat populasi, menurut US Geological Survey.

Gunung Nevado del RuizBanjir lahar dingin dari Gunung Nevado del Ruiz di Kolombia (Foto: CNN)

Kekhawatiran ahli-ahli vulkanologi adalah pada kemungkinan terjadinya lahar dingin, yakni campuran lumpur dan batuan vulkanik yang bergerak cepat yang berasal dari es atau salju.

Massa yang mencair dengan cepat akibat letusan itu yang membawa puing-puing saat mengalir melalui lembah dan saluran drainase.

"Hal yang membuat Gunung Rainier tangguh adalah karena gunung ini sangat tinggi, dan tertutup es juga salju. Sehingga jika ada aktivitas erupsi, benda panas akan mencairkan benda dingin dan banyak air akan mulai turun," ujar Seth Moran, seorang ahli seismologi penelitian di USGS Cascades Volcano Observatory di Vancouver, Washington.

"Dan ada puluhan, bahkan ratusan ribu orang yang tinggal di daerah yang berpotensi terkena dampak lahar dingin dan itu bisa terjadi dengan sangat cepat," dia menambahkan.

Lahar dingin paling mematikan dalam sejarah terjadi pada bulan November 1985. Saat itu gunung berapi Nevado del Ruiz di Kolombia meletus.

Hanya beberapa jam setelah letusan dimulai, sungai dengan aliran lumpur, batu, lahar, dan air es menyapu Kota Armero. Kejadian itu menewaskan lebih dari 23.000 orang dalam hitungan menit.

Bradley Pitcher, seorang ahli vulkanologi dan dosen ilmu bumi dan lingkungan di Universitas Columbia, mengatakan bahwa Gunung Rainier memiliki jumlah gletser dan salju sekitar delapan kali lipat lebih banyak dari yang dimiliki Nevado del Ruiz ketika meletus.

"Ada potensi semburan lumpur yang jauh lebih dahsyat," kata dia.

Dalam penilaian ancaman terbaru dari US Geological Survey pada tahun 2018, badan federal itu menganggap KΔ«lauea di Hawaii sebagai gunung berapi paling berbahaya di Amerika Serikat.

Itu tidak mengherankan mengingat banyaknya orang yang tinggal di dekatnya dan seringnya gunung tersebut meletus.

Gunung St Helens, yang meletus dahsyat pada Mei 1980, menduduki peringkat kedua paling berbahaya dengan Gunung Rainier di tempat ketiga.




(msl/fem)

Hide Ads